Selasa, 09 Desember 2008

Bed rest

Pagi semua...pasti kalian menikmati long weekend kemaren ya, apalagi bagi yang muslim bisa sambil nemenin mbekknya sebelum diekseskusi.Anyway..dari sabtu kemaren sampai hari ini, saya masih terbaring lemah tak berdaya (hiperbolis sedikit boleh lah..) karena sistem pencernaan yang tidak bersahabat. Jumat malam kemarin, sebelum berangkat ke Jakarta, saya sempatkan untuk makan sate padang di daerah Cikarang Baru. Sampai di Jakarta jam setengah 10 malam dan saya langsung tertidur. Keesokan paginya belum terlihat adanya tanda tanda yang kurang beres dengan sistem pembuangan. Setelah sholat shubuh dan tidur lagi..pas bangunnya baru saya ngerasa agak sedikit mual. Tenyata benar..saya terserang diare akut. Setelah mengkonsumsi dia**t dengan kadar dua butir per 1 jam diare saya tidak menunjukkan tanda tanda membaik. Apalagi disaat kondisi tubuh yang melemah sebagai efek dari menurunnya cairan tubuh saya juga terserang demam tapi tidak begitu parah. Malam minggunya saya hanya bertemankan selimut dan gema takbir kambing yang membahana. Setelah minum prokol, akhirnya saya tertidur dengan tidak begitu pulas. Pagi minggunya alhamdulillah demam sudah ilang, tapi mbak diar ini tetap masih pengen nempel ama saya. Siangnya saya mendapat obat baru setelah kakak membelikannya di apotek terdekat, you tau sendiri lah kalau diapotik, tidak ada dokter disana.

Hari minggu ini hanya saya lewatkan dengan bermalas malasan ditempat tidur. Kadang ditemani ponakan ponakan yang tambah lucu dan kadang kadang susah diatur. Sampai malamnya tanda tanda perpisahan dengan mbak diar belum keliahatan. Pagi seninnya, disaat umat muslim sibuk dengan aktivitas kurbannya, saya juga sibuk dengan aktivitas pengorbanan yang luar biasa. Kira kira jam 10 pagi, dengan nekat saya lajukan sepeda motor ke klinik terdekat untuk konsultasi dan minta obat. Setelah berkonsultasi, saya kebetulan membawa obat yang kemaren dibeliin sama kakak dari apotik. pas dicek sama dokternya, dia bilang "Obat ini ga cocok pak buat ngilangin diare!!". Bahh..untung hal ini cepat diketahui sehingga sang dokter memberikan obat yang cocok. Sewaktu menuliskan kwitansi sang dokter bertanya

Dokter:" Mau ditulis berapa pak?'
Pasien:" Emang biayanya berapa buk?"
Dokter:" 20 ribu, tapi kalau mau ditulis lebih ga apa apa"
Pasien:" Ehm..ya tulis 20 ribu aja buk"

*Kejujuran adalah yang paling berharga dalam segala hal, ingat itu!!

Sampai dirumah setelah makan nasi dan minum obat, kondisi tubuh sudah mulai agak normal. Kesempatan ini saya manfaatkan untuk membaca bukunya bapak Habibie, "Detik detik yang menentukan". Sebenarnya buku ini sudah lama nongkrong di hardisk saya, cuma belum sempat kebaca aja. Pas ngebaca ternyata asyik juga, kita bisa tau bagaimana keadaan pemerintahan di era 98an.
****************
Oke.... tenaga saya sudah mulai berkurang, maklum barusan dari rumah kewarnet ini naik angkot karena internet dirumah lagi bermasalah. Pagi tadi saya sudah sms bos kalau hari ini tidak bisa masuk. 1 jam berikutnya saya ditelpon bowo, bilang kalau ada telpon dari user user terkait. Sebagai seorang application staff, andil saya diperusahaan ini sudah mulai keliatan. Senang dan bangga rasanya apabil kita bisa berkontribusi pada orang banyak.

Well mungkin sekian dulu kabar long weekend kali ini, terus terang ini adalah musibah sakit yang saya terima sejak 2 tahun terakhir ini. Have a nice day

Tidak ada komentar:

Posting Komentar