Jumat, 28 Agustus 2009

Jual Scorpio-Z Tahun 2007 (Sold Out)

Akhirnya....setelah lama berpikir dan mintak wangsit sana sini, kayaknya saya memang harus cari motor yang simpel (matic), gampang untuk dibawa masuk kontrakan yang sempit dan kalau istri mau make juga bisa. Berikut gambar motor kesayangan yang harus rela saya lepas. Jika ada peminat serius bisa hubungi saya di 021-32415104 (TANPA PERANTARA DAN TIDAK MENERIMA PERCALOAN!!!)


Data modifikasi
- Ban depan: FDR ukuran 90/80 tubeless
- Ban belakang: Mizzle ukuran 120/80 tubeless
- Velg depan: Champ ukuran 2.50
- Velg belakang: Baros ukuran 300
- Setang: AHRS model trail
- Klakson tronton
- Box GIVI E-33
- Visor Original




Rabu, 22 Juli 2009

Tips IRIT...

Kehabiasan uang sebelum hari gajian tiba? Mungkin itulah hal yang paling menjengkelkan. Dampaknya, Anda cuma bisa gigit jari sambil meratapi nasib. Tapi, kini ada beberapa cara untuk berhemat!

• Berburu tempat makan murah meriah
Gunakan waktu makan siang untuk mencari tempat di mana saja, yang bisa mendukung rencana berhemat Anda. Cek kapan restoran favorit Anda menggelar acara dengan potongan harga khusus. Pasang mata baik-baik, umumnya kafe atau rumah makan baru selalu memberikan penawaran yang menarik. Klo di tempat kerja disediain makan, yeaaa makan aja...enak ga enak...nikmatin aja.... hehehe ga usah repot2 cari makan di luar...  terlalu banyak cost yang dikeluarin... coba itung ga cuma cost  for the meals tapi juga untuk waktu yang terbuang... uhmmm... 

• Lupakan Kartu Kredit
Sisihkan uang tunai dalam jumlah secukupnya untuk setiap makan siang Anda, tinggalkan kartu kredit di bagian paling dalam lemari pakaian Anda. Dengan begitu, Anda akan patuh pada jumlah uang yang sudah disiapkan sebelumnya. Klo perlu ga usah lah punya kartu kredit, yang debit2 aja biar pas make mikir2 lagi... hwhwhw... 

• Hindari hidangan utama
Jika tak bisa menolak ajakan klien atau teman-teman untuk makan siang di luar kantor, Anda tetap bisa berhemat. Caranya, cukup dengan memesan makanan pembuka atau pilih makanan yang paling murah from the list tapi tetep bikin kenyang dan ga menggangu selera makan, kemudian pilih air mineral sebagai pengganti soft drink. Cara ini lebih sehat, dan tentu saja murah.

• Coffee break hemat
Sisihkan uang dalam jumlah tertentu untuk coffee break jam 4 sore di kantor. Jangan kelewat sering membeli cappuccino, ganti haluan dengan memanfaatkan mesin kopi yang sudah disediakan kantor. Atau, coba cappuccino instan yang bisa Anda beli di supermarket terdekat. Untuk urusan makanan kecil, jangan biasakan lapar mata dan memborong snack yang ada di hadapan Anda. Beli secukupnya, lalu makan sampai habis. Selain badan Anda tak jadi gemuk gara-gara kebanyakan ngemil, bos juga tak akan mendelik tajam karena Anda terlalu lama mengambil waktu break!

• Pilih-pilih tempat
Bertemu teman-teman bukan berarti Anda harus menguras habis isi dompet. Jika punya rencana hang out di akhir pekan, sementara hari gajian masih jauh, buat saja janji pada jam makan siang. Anda tak perlu keluar biaya ekstra untuk kongkow, kan?

•Manfaatkan autisme... 
ni cara lama tapi pake alat2 modern., ga mahal apalagi.. simple bgd., buat diri lo menjadi autis sama yang namanya dunia maya ato internet., apalagi yang sekarang itu udah bisa diakses ma siapa aja n udah bnyak bgd yang menawarkan kemudahan untuk hal yang satu in. fokus n' buat asik di dunia maya., dijamin lupa daratan., apalagi makan, pasti lupa.. (tp hanya untuk liburan, klo ga nanti ganggu waktu kerja loh)

Thanks to Mr. Irit...
-Rosalina-

Jumat, 10 Juli 2009

Theater 4D Gelanggang Samudra Ancol

Setelah acara resmi (Family Gathering- Yutaka) selesai, kita langsung menuju ke Theater 4D, katanya sih sangat direkomendasikan untuk dikunjungi sebelum mengunjungi wahana yang lain. Dan rasanya ga cuma saya sama genta yang tertarik, yang laiinnya juga.... hwhwhw... terbukti dari panjang nya antrian menuju Theater 4D tersebut...




Setelah lebih dari sejam, akhirnya kita bisa memasuki Theater 4D yang bercerita mengenai petualangan seekor penyu (bukan kura2!!!) bernama Sammy bersama seekor sahabatnya yang selalu berhubungan dengan aktivitas manusia. Diceritakan bagaimana manusia mempengaruhi kehidupan si-Sammy ini mulai dari pencemaran akibat tumpahnya minyak hingga dia terselamatkan secara tidak sengaja akibat ulah penebang liar di daratan asia.

Dalam petualangannya Sammy menjelajah ke dalam laut, bermain bersama gurita raksasa dan menemukan pengalaman baru terdampar di sungai Amazon bertemu dengan sekumpulan ikan piranha yang sangat ganas... hehehe lebay... gabarnya mah ga ganas2 amat....

Menurut saya, 4D Movie ini juga sarat akan pendidikan terutama bagi anak-anak karena banyak menggambarkan tentang konservasi alam dan pemahaman mengenai fenomena global warming dengan cara yang lebih mudah dipahami oleh anak-anak.... jadi highly recommended buat anak2... ^^... klo buat orang dewasa mah jangan terlalu berharap bisa ngerasain ketegangan...ketengangan tertentu....

Didukung dengan kacamata 4D.... spesial efek 4D-nya bikin filmnya seperti nyata... keliatannya kita bener2 deket sama objek2 yang ada di film tersebut... sampe2 genta ketakutan pas ularnya beraksi... hmm mungkin gara2 ini juga kali celananya genta basah.... well... cuma genta yang tau... krn saya dan dia duduk di barisan yang berbeda....

cumma... kekurangannya... itu loh... guncangan kursi nya ga penting ga pas sama gerakan yang ada di filmnya... jd yea... ngerusak suasana orang lg nonton lah.....tapi dimaklumin lah... soalnya kan kita tidak terlibat didalamnya ga kayak di wahana perang bintang..... O....iya satu lagi... itu tuh semprotan airnya ga bgd.... annoying....!!!


klo kacamata hitamnya dibuka, gambar yang tampak dilayar jadi ganda.... jd bwt yang pake kacamata kyk saya, di dobelin aja kacamatanya.... trs pas ada guncangan dipegangin aja tuh kacamata... klo bosen megangnya ya udah... lepas ajah... trs tidur... Zzz...Zzz....

keluar dari theater.... saya kepikiran mengenai gimana caranya ngebuat effect 4D kyk di film tadi.....that's really impressed me much....

-Rosalina-

Rabu, 24 Juni 2009

The Postgraduate Expo

For the first time President University host the postgraduate expo. Yey!! ..finally student affair dept. menyelenggarakan such a great event... hee sering3 aja bikin acara yang kyk gini, ga cuma ngabisin dana yang gede buat menghadiri acara2 yang ga penting... sekali2 memikirkan alumni dan graduating student nya... ^^ so... klo nantinya ngadarin acara alumni gathering bakalan banyak yang dateng ga kyk kemarin tuh... heeee... masa cuma segelintir orang doang yang dateng... ya....ya ya.... yang berlalu biarlah berlalu anyway this event is such a good start to build good relationship with the alumni.

This event will take place on July 3, 2009 at 10:00 a.m. - 05:00 p.m. at .. umm.... at....ay yay...yaaaaaaaaaayy...... the committee forgot to put the informatino about the venue of the event... they only mention that it will be held at President University campus.....wew... so it must be somewhere inside President University campus ^^... 5th floor or-else at the lobby.

The aim of the Postgraduate Expo is to showcase a host of opportunities for further study:
- Master's degree by coursework
- Master's degree by research

This is an opportunity to meet institutions from abroad and local institutions, 'coz this event is supported by: EducationUSA

Participating event exhibitors include MDIS, Prasetya Mulya, Network Educare, Lincoln Education, Daekin University Australia, EF, ELS, Limkokwing University

The alumni and graduating students may register NOW by phone for free once more FREE TOEFL test at 021 89109768 (Student Affair)

Informasi ini belum di publish di official webnya President University, sayang ya ...padahal acara bagus.... but the committee only spread this information menggunakan e-mail ke milis alumni yang notabene ga semua alumni ikutan milis itu apalagi graduating studentnya.

Saya pun mungkin ga akan tau klo saya ga buka e-mail yang masuk dari student affair.... biasanya sich saya langsung skip dan dibukanya pas lagi kepingin aja kyk hari ini.. heeee maap ya bu ully...^^ ....


-Rosalina-

Senin, 22 Juni 2009

Tulisan pertama

Writer: Rosalina

Mulai hari ini sepertinya di blog ini akan muncul nama Rosalina sebagai penulis, so... salam kenal aja buat semuanya ^^

Hari ini seperti biasa lagi2 saya mendapatkan kerjaan yang mendadak, klo biasanya saya mesti mendadak ngasistenin dosen kali ini saya mendadak mesti ngasih presentasi mengenai Perancangan website untuk anak SMA yang akan datang ke kampus tanggal 24 Juni mendatang. Yea klo diitung2 sih ga seberapa mendadak soalnya masih ada beberapa hari untuk mempersiapkan materinya. Yang parah itu, klo mesti ngegantiin dosen yang ga bisa masuk kelas...wew!! rasanya tuh panik dahsyat.... apalagi klo baru dikasih tau beberapa jam sebelum kelas dimulai... fuh..tanpa pikir panjang biasanya saya langsung meluncur ke Perpustakaan bwt nyegerin ingatan.... dan klo ga seger2...biasanya langsung browsing...klo ga seger juga.... yaaa... harus dipaksakan seger...soalnya saya ga dikasih pilihan lain dan cannot say "NO".

Untuk ngasistenin kelas reguler biasanya bermasalah di bahasa inggris, karena saya mesti memilih penggunaan bahasa yang mudah dipahamin dan ga terlalu technical. Klo kelas ekstensi, takut klo yang ditanya diluar pengetahuan saya.... heee tapi biasanya saya mah jujur2an aja...klo saya ga tau ya saya bilang ga tau.... dari pada sotoy....trs ngasih jawaban yg salah...hmm thats a big NO!

Awalnya, saya ga bisa ngemeng panjang x lebar selama 3 jam apalagi diliatin sama banyak orang hiiiii.... seremmm.... belum lg ngilangin rasa gugup sebelum kelas dimulai... that's really hard. Tapi karena terdesak...karena kekepet emang mesti transfer knowledge ....ya ...tanpa disadari akhirnya bisa dan i'm enjoying it....

Klw sekarang ini, paling gugup sebelum kelas dimulai, tapi setelah itu.... semuanya berjalan lancar, malah sekarang klo liat muka mahasiswanya bengong bin bingung...saya suka ketawa sendiri.... soalnya expressi tiap2 orang beda2.... dan lucu2.....

Masi pingin nulis sich , cuma kyknya tulisan pertamanya disudahi aja coz ada permintaan mendadak dari Mr. Ienjo buat ngedisaign PIN sama sticker untuk kegiatan sosial.

Sabtu, 16 Mei 2009

Mawar

This song, especially for you

Just simple chord (C-Fm-C-G) Reff (Am-Em-F-G)

Embun pagi, basahi tangkaimu

Segarkan helaian nafasmu
Inginku rengkuh, dekapkan padaku
Warnai hadir duniaku
Surya meninggi, sinari kuncupmu

Semaikan ribuan indahmu
Sempat ku tatap, bermaksud kudekap
Tak kuasa pandangi warnamu

* Pesona mekarmu
Anggunnya wangimu

Reff:
Aku inginkan hadirmu
Hiasi sepinya hariku
Aku dambakan hangatmu
Temani dinginnya malam malamku



Senin, 11 Mei 2009

On this semester...

Alhamdulillah...senang sekali...tidak terasa saya sudah memasuki semester ke tiga kuliah di President Universitu -Where Tomorrow Leaders Come Together-. Target untuk bisa wisuda oktober ini menurut saya bukan suatu hal yang tidak mungkin. Yang jelas semester depan (empat) saya sudah bisa mengajukan materi untuk thesis.
Semester ini saya mengambil 18 sks, jadi kalau ditotal dari dua semester sebelumnya + sks konversi IPB, akhir semester ini saya sudah mengantongi kira kira 130 an sks...hmm makin mendekati ke angka 144 (minimal sks untuk mencapai bachelor). Sumpah...saya benar benar SEMANGAT menuju angka itu...ya Alloh...sampaikanlah aku di 144 dalam tahun ini..amiinn
Berikut mata kuliah yang saya ambil di semester ini
1. Network Programming (3 sks), diajar oleh Ms. Sandy Darmowinoto, MIT.
2. IT Project Management (2 sks), diajar oleh Mr. Nur Hadikusuma, Msc.
3. Visual Communication Design (3 sks), diajar oleh Mr. Yan Riadi, BA (HONS). Ga tau apa arti gelar HONS nya itu, mungkin Holtikultura and Seni..halah..halah...ngasalll
4. Computer & Network Security (4 sks), diajar oleh Ir. Herry Hamdi Azwir, MT.
5. English 3 (3 sks), diajar oleh Drs. A. Edi Purwnto
6. Internship 1 (3 sks)
update:
Mata kuliah Computer & Network Security diganti dengan Phisycs 2, MKDU is the priority

Minggu, 26 April 2009

Balada Para Pengais Dollar



Ini adalah sekelumit cerita mengenai kisah para students di UQ yang mengisi waktu senggang-nya dengan bekerja mengumpulkan dollar. Cerita ini diungkapkan dengan gaya bahasa monolog, cerita berupa refleksi ini juga ditampilkan di UQISA NEWS:
Balada ParaPengais Dollar
Apakah benar pameo hujan dollar itu ya? begitulah pertanyaanku dalam hati sewaktu masih berada di padang gembala dekat kampungku. Kudengar juga cerita bekas penggembala yang telah sukses mendulang uang Real di Arab Saudi, Ringgit di Malaysia, Dollar, Yen atau entah mata uang lain di negeri orang. Berangan-angan sambil merenung di padang ilalang menggembalakan kerbau, aku bertanya kembali akankah aku bisa seperti mereka.
Kali pertama menjejakkan kaki di tanah Australia yang gersang ini, aku belum sempat berpikir untuk menjadi pengais dollar. Tujuanku adalah untuk menuntut ilmu, dan tekatku untuk membawanya. Akan kukatakan pada orang di tanah air ada sesuatu yang baru dan marilah ikut caraku.

Waktu berlalu sudah, suka dan duka datang silih berganti, sampai akhirnya tiba kuputuskan untuk menjalani kehidupan lain dari seorang pelajar tulen menjadi seorang pelajar dan pekerja. Berawalah kehidupanku sebagai pasukan pembersih (cleaning service) di Brisbane. Ketika malam menjelang, ketika mata orang-orang sudah mulai layu digelayuti oleh rasa kantuk, aku sudah siap berangkat kerja sambil menyusuri jalan lapang dan menghirup udara dingin tak berpolusi. Kupakai baju kebesaranku, memang benar kebesaran karena ukurannya untuk orang bule. Sampai di tempat, dengan penuh semangat kusambar segera mesin vacuum cleaning dan peralatan pembersih WC. Kadang aku menghela nafas sambil berkata “Hi-hi kotor sekali tempat ini.” Tak tega rasanya melakukan ini semua, tetapi semua menjadi sirna karena demi istri dan anak di rumah.

Hanya suara deru vakum serta celoteh sesama pekerja yang aku dengar. Sayup-sayup kudengar kata-kata supervisor yang sampai sekarang masih tidak aku mengerti jelas. Ucapannya hanya terdengar seperti orang berguman. Ketika rasa kantuk datang kuhitung kembali beberapa meter lantai yang sudah kubersihkan dan beberapa ruangan yang telah ku rambah. Sekejap kunikmati sejuknya air mineral dan hangatnya roti panggang bekalku, wuih serasa nikmat sekali di kerongkongan. Selesai dengan pekerjaan kulepaskan penat di kasur sebelum memulai lagi untuk membuka buku pelajaranku di pagi hari. Aku hanya menunggu beberapa pagi lagi untuk dapat menimang gemilar dollar dalam rekeningku.

Menjadi pengantar brosur iklan (junkmailer) juga menjadi bagian ceritaku. Di sore hari, di sela-sela sesi belajar yang padat, kulipat lembar demi lembar katalog. Kuhitung sen demi sen dollar yang akan aku dapat. Walau telah berpeluh lelah, kuhitung kembali berapa lagi yang harus aku lipat. Setiap tetes keringat musim panas berharga dua sen. Memang sangat kecil tetapi setelah sekian menit akan berubah menjadi koin emas berangka 2, dan angka-angka itu terus bertambah dengan deretan nol di belakangnya seiring perjalanan waktu.

Sore hari berikutnya, menjelang anak-anak bercanda riang, kususuri jalan dan kumasukkan satu demi satu lipatan katalog ke kotak pos tanpa tulisan “no junkmail.’. Tidak mudah menjadi junkmailer, kadang aku harus berlari karena ada gonggongan anjing. Kadang aku gemas mendengar kata “No Thank You” dan berderet-deret rumah bertuliskan no junk mail. Kadang pula aku harus berebut kotak pos dengan anak dari broker lain. Tetapi ada hal yang selalu aku rindukan, setiap dua pekan si broker berambut keriting akan mengirim dollar untukku, asyik.
Menjadi pelayan toko juga kulakukan. Sering aku harus berucap“How are You” dan “How are you going mate” di barisan depan toko yang lumayan besar. Senyum harus dipasang ramah dan rambut harus tersisir rapih. Kata-kata lain yang terucap dari bibirku “Thank you” ketika para pembeli berlalu di hadapanku. Mesin dengan layar yang dominan dengan angka dan scan dengan cahaya biru selalu menjadi teman hari-hariku.

Dan terakhir tibalah perjalananku untuk menjadi sang pengais dolar di sebuah restoran. Berpanas-panas dengan kompor dan bergelut dengan waktu yang seakan sangat cepat berlalu. Mengiris lembaran hijau sayuran, menggoreng bahan-bahan mentah adalah salah satu rutinitas pekerjaan. Sementara itu di barisan depan, sang penyalur menu mulai beraksi mempersilakan tamu untuk menikmati hasil karya kita di barisan belakang yang kadang bercampur peluh.
Demikian kisah pengais dollar di Brisbane. Di sela-sela buku-buku pelajaran masih tersimpan waktu yang berharga untuk menjemput dollar di negeri orang, meskipun kadang berpeluh ria.

Kuliah di Australia, keren nggak ya?

Wah keren ya….. bisa kuliah di luar negeri? Tunggu dulu sobat…. Memangnya kuliahnya dimana?
Kuliah di luar negeri tentunya dambaan menjadi bagi kita semua. Tak terkecuali jika bisa kuliah di salah satu perguruan tinggi di Australia. Namun, apakah jika kuliah di perguruan tinggi di Australia terus bisa dibilang keren? Jawabnya nggak juga. Pandangan secara umum bahwa semua universitas di Australia bermutu bagus tidak benar. Diantara puluhan perguruan tinggi di Australia hanya beberapa yang memiliki kualitas yang yahuud.

Kalau dilihat dari fasilitas di kampus, rata-rata memang mereka jauh lebih maju daripada perguruan tinggi di Indonesia. Sebut saja misalnya fasilitas IT, perpustakaan dan prasarana kuliah, mereka dua tiga langkah lebih maju daripada Indonesia. Namun kita tentunya nggak mau yang biasa-biasa khan. Sekalian kalau mau kuliah di luar negeri kita pastinya juga harus mempertimbangkan kualitas universitasnya.

Mengidentifikasi baik buruknya universitas mudah…..lihat saja dari saringan masuknya. Persis sama dengan yang ada di tanah air. Jika mereka mempersyaratkan nilai bahasa (IELTS) dan Indeks Prestasi yang tinggi maka bisa dijamin universitas tersebut mutunya bagus. Jika kita ingin yang terbaik maka mending sekalian basah saja…… maksudnya kita harus konsekwen dengan proses akademis secara ketat dan menuntut kita untuk bekerja extra keras. Namun kita juga harus secara spesifik lagi karena beberapa perguruan tinggi sangat kuat dalam beberapa program studinya, sebut saja misalnya untuk jurusan Economic dan studi Asia Pacific di ANU, Engineering di UNSW, Kedokteran di Melbourne dan UQ, Jurusan law di Melbourne, Agriculture di UQ, dan Bisnis di Monash.

Seperti layaknya di tanah air, selain ada universitas yang bagus ada juga perguruan tinggi di sini yang menerima semua lulusan siswa dari sekolah menengah tanpa embel-embel apapun. Perguruan tinggi ini bisa kita masukin meski nilai IELTS kita maupun IP kita kurang bagus, asalkan kita mampu bayar. Untuk universitas yang bagus biasanya mensyaratkan standar masuk yang lebih tinggi. Oleh karenanya para lulusan terbaik dari sekolah menengah masuknya ke perguruan-perguruan tinggi ini.

Sekedar untuk pengetahuan kita bersama bahwa perguruan tinggi di Australia yang terkemuka dan memiliki kualitas bagus itu kebetulan tergabung dalam group eight (G8), Suatu istilah yang pada mulanya untuk menyebut group lobby berupa networknya para rektor (vice-chancellor) di beberapa perguruan tinggi pada tahun 1994. Istilah ini kemudian melembaga pada tahun 1999.
Nah, biasanya perguruan tinggi yang tergabung dalam G8 inilah yang biasa dapat funding research dari pemerintah maupun lembaga-lembaga donor lainnya. Oleh karena itu wajar saja jika perguruan tinggi di G8 ini memiliki fasilitas research yang luar biasa canggih.
Uniknya G8 sealu identik dengan sandstone, kecuali ANU, UNSW dan Monash. Sandstone adalah jenis dinding dari batu pasir berwarna putih dan semi brown yang biasa menghiasi bangunan kampus.
Daftar G8 berdasarkan ranking di Australia tahun 2007 (plus tahun berdirinya):
Australian National University, 1946
University of Melbourne, 1853
University of Sydney, 1850
University of Queensland, 1909
University of New South Wales, 1949
Monash University, 1958
University of Western Australia, 1911
University of Adelaide, 1874
So bagi yang mau kuliah di luar negeri, pertimbangkan masak-masak daftar di atas. Kalau mau perguruan tinggi yang berkualitas dan anda merasa mampu dari segi akademik dan sanggup menjalani proses yang ketat di dalam maka nggak ada salahnya memilih satu dari delapan di daftar di atas. Keuntungannya yang pasti adalah kita akan direcognize oleh calon employer karena kita kuliah di tempat yang bergengsi tinggi.

Pengalaman Kuliah di Australia

Oleh:Mohammad Soleh Nurzaman

Australia saat ini menjadi salah satu negara tujuan belajar yang paling diminati pelajar Indonesia. Informasi dari Kedubes RI di Australia menunjukkan lebih dari 20.000 mahasiswa Indonesia belajar di Negeri Kangguru setiap tahun. Jumlah itu terus bertambah. Selain karena lokasinya yang terletak dekat dengan Indonesia, faktor yang menganggap Australia merupakan negara ‘Barat’ yang biasanya dianggap lebih maju dan mempunyai kelebihan dalam hal pendidikan seperti Amerika Serikat dan beberapa negara Eropa, juga menjadi alasan utama. Jika indikatornya adalah peringkat universitas terbaik dunia, beberapa institusi pendidikan tinggi Australia membuktikan hal tersebut. Survei tahunan Time Higher Education Survey dan http://www.topuniversities.com/ menunjukkan beberapa kampus di Australia seperti Australian National University (ANU) dan University of Melbourne selalu ada di peringkat 20 besar dunia.

Biaya Kuliah dan Biaya Hidup
Biaya kuliah untuk program pascasarjana (S2 – S3) di Australia relatif tinggi dibandingkan dengan beberapa negara lain. Sebagai contoh di ANU yang terletak di Canberra, biaya kuliah per mata kuliah adalah AU$ 2,750. Sehingga untuk menamatkan program master di Australia, setiap mahasiswa membutuhkan sedikitnya AU$ 22,000 (sekitar Rp 165 juta). Itupun jika dapat langsung ke program master, karena banyak program studi yang mengharuskan siswa international mengambil program penyetaraan elama 6 – 18 bulan (tergantung hasil nilai per semester), sebelum dapat melanjutkan ke tingkat master.
Pemerintah Australia melalui Australian Agency for International Development (AusAID) menyelenggarakan program beasiswa Australian Development Scholarships setiap tahunnya. Beasiswa ini secara rutin memberikan kesempatan kepada sekitar 300 kandidat master dan doktor dari Indonesia untuk kuliah di Australia. Selain itu, pemerintah Australia juga memberikan beasiswa Australian Leadership Award. Beasiswa ini lebih kompetitif karena tidak ditujukan langsung ke Indonesia, tapi ke regional Asia- Pasifik. Karena itu kita harus bersaing dengan calon kandidat se-Asia Pasifik untuk mendapatkan beasiswa ini.
Selain biaya kuliah, hal yang harus dipertimbangkan ketika memutuskan kuliah di Australia adalah biaya hidup. Biaya hidup standar yang direkomendasikan pemerintah Australia untuk seluruh negara bagian berkisar antara AU$ 18,000 sampai AU$ 20,663 per tahun untuk setiap orang. Sydney, Melbourne, dan Canberra adalah yang paling tinggi biaya hidupnya. Sedangkan Darwin dan Brisbane adalah beberapa kota yang relatif paling murah.
Komponen pengeluaran terbesar dari biaya hidup adalah untuk akomodasi, dimana besarnya sangat bergantung pada beberapa faktor. Yang pertama, apakah sang mahasiswa berangkat dengan keluarga atau tidak. Jika dengan keluarga, berapa jumlah anggota keluarganya. Jika seorang diri, apakah akan tinggal di dalam atau di luar kampus. Hal ini cukup penting untuk dipertimbangkan karena sewa di dalam kampus biasanya lebih mahal dibandingkan dengan sewa rumah di luar lingkungan kampus.

Sebagai contoh, untuk mereka yang kuliah di wilayah Australian Capital Territoy (ACT – Canberra) di wilayah dekat ANU, sewa tempat tinggal flat di luar lingkungan kampus dengan satu kamar antara A$ 800-1.000 per bulan atau sekitar Rp 6 – 7,5 juta dengan kurs Rp 7.500/A$. Sementara tempat tinggal di dalam kampus untuk single berkisar antara AU$ 600 - 800. Lazimnya, sewa diperhitungkan per pekan.
Sedangkan untuk kebutuhan sehari-hari terutama makan dan minum sangat tergantung pada gaya hidup. Biaya akan dapat ditekan bila kita memasak makanan sendiri. Selain juga bisa lebih murah, hal ini juga menjadi solusi untuk makanan halal. Berdasarkan pengalaman, bila kita memasak sendiri, biaya akan dapat ditekan sekitar 50%. Misalkan, bila pengeluaran makanan per minggu, sesuai standar hidup minimum pemerintah lokal Canberra, adalah AU$100, maka dengan memasak sendiri, biaya yang dikeluarkan menjadi sekitar AU$50.

Aktivitas Kampus
Salah satu tempat paling menarik di lingkungan kampus adalah perpustakaan. Perpustakaan di sini bermakna fisik dan non-fisik (online). Perpustakaan online memberi nilai tambah yang sangat tinggi ketika kuliah di Australia. Perpustakaan yang terhubung secara online, memberikan kemudahan yang dapat mendukung kegiatan akademis terutama pencarian sumber referensi belajar yang dibutuhkan dan juga kegiatan non-akademis.
Di ANU, hampir seluruh lingkungan kampus telah terhubung internet. Mahasiswa dapat mengakses internet bahkan dari kamar asrama kampus secara gratis menggunakan fasilitas wireless melalui sambungan internet. Mahasiswa dapat men-download ratusan ribu jurnal online secara gratis yang di-update secara rutin oleh pihak perpustakaan kampus. Pendaftaran mata kuliah setiap semester, adanya ruang “chatting” untuk setiap mata kuliah, pengumpulan tugas, hingga jual-beli barang, semuanya dipermudah melalui perpustakaan online yang akses internetnya disediakan secara cuma-cuma oleh pihak kampus.
Selain surfing di perpustakaan, aktivitas menarik lainnya ketika kuliah di Australia adalah seminar akademis yang rutin dilakukan di luar kuliah. Seminar akademis ini diberikan para kandidat doktor, dosen kampus dan dosen tamu. Bagi mahasiswa Indonesia yang kuliah di ANU, mereka dapat bergabung ke komunitas Indonesia Project yang setiap beberapa minggu mengadakan seminar untuk membahas isu-isu Indonesia, terutama di bidang pembangunan sosial dan ekonomi.

Aktivitas Eksternal
Sebagai mahasiswa tentunya kegiatan yang dilakukan tidak cukup bila hanya terkait dengan kegiatan kampus saja, apalagi bagi mereka yang dulu ketika kuliah di Indonesia terkenal sebagai aktivis kampus. Di Australia, mahasiswa Indonesia yang ingin aktif di organisasi mahasiswa dapat bergabung di organisasi Perhimpunan Pelajar Indonesia Australia (PPIA) sebagai sarana untuk aktualisasi diri. Mahasiswa Indonesia melalui organisasi ini dapat melakukan kegiatan sosial, ekonomi, olahraga, hiburan, maupun politik.

Sedangkan untuk kegiatan Islami, mahasiswa Indonesia di Australia biasanya mendirikan semacam kelompok pengajian sebagai sarana untuk menyeimbangkan kegiatan jasmani dan rohani. Di ANU, kegiatan keislaman mahasiswa Indonesia terbagi menjadi dua kegiatan utama, yaitu Pengajian Permata yang khusus dilakukan setiap bulan dan Taman Pendidikan Al-Qur’an yang rutin dilakukan setiap pekan pada hari Ahad.
Selain beraktivitas organisasi, mahasiswa Indonesia di Australia dapat mencari kerja part-time yang peluangnya sangat besar dan memberikan penghasilan yang lumayan besar. Apalagi bagi mereka yang berkeluarga, kerja part-time menjadi sangat membantu untuk menopang kebutuhan hidup di Australia. Bidang kerja yang dijalani kebanyakan bersifat klerikal, seperti teller di supermarket, cleaner, kitchen hand, dan house keeping. Pilihan kerja harus mempertimbangkan beban kuliah dan waktu senggang yang ada.

*) Alumni PPSDMS Angkatan 1 Regional 1 Jakarta,
Mahasiswa Master of International and Development Economics,
Australian National University

Rabu, 22 April 2009

So here is my "Imaginasi yang tertuliskan"

at least 3.3 (2010)
Master Scolarship, O&G Comp. - Vi or Bal (saloon)

In Novel

Finding...x

Es x Four

Home studio

Go there..

Sabtu, 28 Maret 2009

A road to be a good WNI

Senin, 24 Maret 2009,
IMP (Ijin Meninggalkan Pekerjaan) merupakan salah satu 'fasilitas' yang diberikan perusahaan bagi karyawan yang punya kepentingan urgent, sehingga dia bisa pulang lebih awal dari standar yang diberikan Jipun. Dan hari ini saya mencoba 'fasilitas' tersebut.
Singkat cerita, pukul 3 sore, sejam sebelum bel kebebasan berkumandang, saya sudah stand by diatas kalajengking hitam kebanggan, meliuk liuk menerobos kendaraan lain yang memenuhi jalanan Kalimalang. Coba aja kalau ada kendaraan yang berani zig zag atau ngobrol dengan pengendara lain di depan saya, klakson tronton akan membuat mereka kaget dan kembali sadar akan jati dirinya (beberapa). Sebenarnya ketika meniggalkan kawasan pabrik, nun jauh di kaki langit sana, awan hitam sudah hampir penuh dan terlihat berat berotot. Silau kemilau kilat dan teriakan petir men-trigger tarikan gas supaya ditarik lebih dalam. Sampai di daerah Bekasi Timur, terpaksa saya belokkan kendaran menuju SPBU yang berada di sisi kanan jalan. Hujan badai datang menyergap tanpa assalamualaikum. Segera saya berlindung disisi tiang SPBU, takut terhempas terbawa amukan badai mengingat massa saya yang kecil. Berada ditengah amukan badai lokal seperti ini, menimbulkan sensasi tinggal di luar negri, ya ga jauh bedalah dengan negara negara di barat sana.
Badai pun reda, menyisakan loncatan elektron di angkasa, menimbulkan cahaya blitz dan suara bass dari sound system made by maha kuasa. Standart motor saya pancangkan diatas lantai SPBU, berselimutkan jaket dan jas hujan dengan posisi menyender pada box E-33, saya coba pejamkan mata. Satu jam langit menumpahkan bebannya, dan sekarang dia telah berdamai dengan bumi sehingga saya kembali bisa melanjutkan perjalanan.
Dan sudah bukan hal yang aneh ketika kemacetan mencapai klimaksnya beberapa saat setelah hujan reda. Sore ini saya menjadi bagian dari fenomena itu. Sisa sisa tetes hujan yang jatuh menyaring udara yang saya hirup. Tujuan utama sore ini adalah Jakarta, menemui salah seorang kenalan guna minta bantuan untuk titip bayar pajak motor, mengingat tanggal 27 ini adalah datelinenya. Sebagai warga negara yang baik dan pengendara yang santun, sudah sepantasnya kewajiban itu dibayar tepat waktu. Selain bentuk dari taat pada pemerintah, kelengkapan surat surat dalam berkendara juga berhubungan dengan kenyamanan dijalan. Pengendara yang tidak lengkap biasanya was was dan selalu kuatir kalau kalau didepan ada razia, patroli polisi, iring-iringan polisi, polisi tidur, garis polisi, polusi udara, polusi air, ...terusin dah.
Sampai di Jakarta pukul setengah tujuh malam. Setelah melengkapi surat surat yang diperlukan, saya segera meluncur kerumah kenalan tersebut. Pulangnya saya langsung tertidur ditemani celotehan penyiar radio malam ibukota. Paginya, kira kira pukul 5 lewat seperempat, saya lanjutkan perjalanan pulang menuju Cibitung, tempat sawah dan ladang yang selalu saya syukuri.

Gua...ketipu...

Hahaha...baiklah temans, cerita jenaka kali ini kita mulai setelah bel pulang pub (baca:pab-pabrik) tempat saya bekerja berkumandang. Karena hari ini adalah Jumat, saya bersiap siap menuju studio musik kita yang berada di Plant 2. Lumayan sekali seminggu teriak teriak disana, bisa ngilangin stress kerjaan. Singkat cerita, karena teman teman yang biasa main masih pada asyik dengan kerjaan mereka, sehingga latihan kita kali ini berstatus: DIBATALKAN
OK, kita tinggalkan urusan pabrik dan kerjaan. Mengingat hari ini adalah hari kejepit nasional, ada sedikit pengaruh jahat yang mengusik feeling saya, hari ini ga ada kuliah lagi...mending dikosan aja, puas puasin ngenet sampai pagi. Hmm...boleh juga nih pengaruh jahat, tapi komitmen untuk lulus cepat ga boleh disia siakan. Saya rogoh handphone di saku dan langsung dial nomor salah seorang teman.
"Hari ini ga libur ta, tetap ada kuliah Kalkulus"
#^&^^%&^%&^$%$#%$#%$%$#%$$%
Dan sekarang tujuan tunggal saya hanya satu, kampus. Dalam perjalanan pulang melewati Kalimalang, awan hitam dilangit terlihat bagaikan ketuban yang sudah mau pecah. Saya tarik gas lebih dalam agar bisa sampai dikampus dalam keadaan kering. Setelah memarkir kendaraan, waktu masih menunjukkan pukul setengah enam, saya menuju lobbi utama, dan dalam keadaan kering. Beberapa teman masih terlihat asyik browsing browsing ringan (baca: melototin pesbuk). Belakangan saya baru sadar kalau saya datangnya 'kepagian'. Bukannya kuliah Kalkulus 2 nanti jam 7.15? Huuhhh bisa mati gaya ni, teman teman yang lain dah pada masuk kelas mereka. Keisengan mulai muncul, kenapa ga masuk ke kelas PR aja?, dan ternyata disana lagi ada kuliah Photography. PD aja lagi, duduk dibangku kedua dari depan dan dengan sok serius mengikuti kuliah gratis itu. Ya hitung hitung bisa buat belajar motret lah.
Selesai ikut kelas anak anak PR, saya baru masuk ke kelas saya yang sesungguhnya, KALKULUS 2. Aseli nih mata kuliah bikin otak tambah mendidih, ga ada nikmatnya. Tapi mau gimana lagi, ini mata kuliah wajib yang harus saya selesaikan jika tetap ingin bisa menyandang gelar S.Kom nantinya. Dengan sisa sisa energi yang sudah hampir habis, saya selesaikan juga kuliah ini sampai jam 9 kurang dikit. Bahagia sekali rasanya ketika dosen bilang "see you next time".
Lagi...hari ini hari Jumat, jadwal ekstrakulikuler untuk basket. Hmm...why not!!! Bukannya udah lama banget saya ga olah raga. Walaupun secara resmi saya tidak terdaftar di klub basket PU, tapi saya nekat aja ikut gabung latihan. Dengan celana jean's dan sepatu biker sebetis, saya melakukan dribble, ribbon, lay up, lay down, layangan, halah halah...pokoknya main basket lah. Sampai setengah sepuluh lewat, kita pun udahan.
"Mas Genta, udah makan blom? Kebetulan kita pada mau makan ayam goreng tulang lunak. Mau gabung?" tanya Lyza, anak PR yang barusan juga ikut main basket.
"OK, angkaaattt!!!"
Menuju parkiran saya liat Lyza sudah di mobil bareng adek, anak PR juga. Dengan santai saya ikutin mobilnya dari belakang, karena memang saya tidak tahu persis lokasi makan malam kita kali ini. Dari belakang samar samar saya liat mereka asyik banget ngobrolnya, ketawa ketawa ngakak, joget joget, ajeb-ajeb...halah halah jadi pengen gabung. Sempat terlintas sedikit kecurigaan ketika mereka tidak berbelok ke arah Cikarang Baru, melainkan lurus menuju arah Lippo. Bukannya tadi mereka bilang tempatnya di Cikarang Baru. Bodoh amat lah, yang penting tetap ikutin mereka aja, konsentrasi. Setelah melewati gerbang Jababeka, mereka belok ke kiri, berhenti persis didepan warung sate kambing Madura. Loh kok makan sate kambing, bukannya tadi bilangnya ayam goreng?
Perlahan pintu kiri depan Avanza itu terbuka, keluarlah ibu ibu muda 30 tahunan. Hmmm mana Lyza nya, kok dimobil ada ibu ibu??????
Dan.....
Siall.....
Damn......
Sh*tttt.....
Yang gua ikutin dari tadi ternyata bukan MEREKA, ga tau ini siapa dan kita juga tidak saling kenal. Bisa aja mereka cuma numpang parkir di PU sewaktu ke ATM, terus saya ngira kalau itu adalah teman teman yang mau ngajakin makan tadi.
Wadowwwwwwwwwww....saya coba menjauh dari mobil itu, makin menjauh dan tertawa dalam hati. Menertawai kebodohan diri sendiri .
PS: Tak selamanya mobil Avanza itu dikendarai teman kita

Selasa, 17 Maret 2009

NostalgiLagi (Romance story excluded)

Waktu duduk di bangku kelas 6 SD, walikelas saya pernah berkata (kalau ga salah nama beliau Ibu Rosmi), " Ujian itu sakti, bisa bikin kalian stress, tegang, dan berkeringat dingin". Ucapan sang guru yang kharismatik ini membekas dalam ingatan saya, bukan karena beliau sering meminta saya untuk menggambar di papan tulis yang waktu itu masih menggunakan kapur, tapi memang pada kenyataannya setiap akan dan sedang ujian pikiran saya berasa berat. Beberapa ahli mengatakan itu disebabkan karena keinginan yang besar untuk mendapatkan nilai maksimal atau kurangnya kesiapan menghadapi ujian tersebut. Tapi bagi saya kayaknya opsi kedua lebih dominan dibanding pertama. Dari SD sampai SMP saya siap 102% setiap akan menghadapi ujian (atau orang orang sini menyebut quiz, kalau dikampung ambo quiz bukannya yang di tipi tipi itu?) . Tapi di SMA (atau SMU jaman kita dulu) dan kuliah...ujian layaknya berita kematian yang menstimulus bulu kuduk dan ketek manusia yang mendengar..wua haa haa haa..

Menginjak SMA, khususnya kelas dua dan tiga, saya benar benar sudah menjadi makhluk paling pemalas didunia ini, sangat jauh dibanding teman teman sekelas lainnya. Terbukti ketika kelas 3 sma, disaat teman teman sibuk dan aktif mengikuti bimbingan belajar supaya bisa lulus UAN dan SPMB, hanya saya dan Rino, salah seorang teman temperamental, yang tidak ikut. Bukti lain terlihat dari prestasi sma saya yang menurun dari tahun ke tahun (sedih banget kalau sekarang ingat ini). Memang saya yang notabene di kelas unggul, otomatis saingan dikelas sangat banyak. Caturwulan pertama anda dirangking 20, caturwulan berikutnya anda bisa di posisi 3 besar, sangat sangat fluktuatif. Di kelas satu, semangat belajar dari smp masih berkobar sehingga saya masih bisa menjangkau big five dalam 3 caturwulan(Rangking 5, 1(umum), dan 3).

Menginjak tahun ke dua, disaat Greenday, Blink 182, dan SUM 41 sedang menikmati upstair genre musik khas anak muda dengan aliran punk mereka, ditambah dengan kehadiran hip metal seperti Limp Bizkit, Papa roach(sekarang dah tewas kali ya), Linkin Park dsb, yang berdampak sangat kuat pada semangat belajar saya. Kecendrungan saat itu saya lebih menyukai teks lagu dibanding teks book. Bayangin untuk lagu lagu 'berat' yang tidak semua orang bisa nyanyiin, seperti The Rock Show nya Blink 182, atau In the End nya LP, bisa saya nyanyiin dengan lancar while playing guitar. Tapi ketika ulangan bahasa indonesia, Ibunda Hafni Enany sering mondar mandir ke meja saya karena kelihaian saya dalam membuka catatan yang kerap bikin beliau kecolongan. Ketika ujian Biologi berlangsung, kalau teman teman yang lain punya catatan lengkap tentang materi pelajaran, saya juga punya catatan lengkap plus gambar gambar yang terkenal njelimet itu, tapi dimeja pribadi tentunya yang dengan leluasa bisa diliat kapan aja he..he...he. Kericuhan malah terjadi ketika Ibunda Syahidati Syahir, guru biologi sekaligus walikelas, melakukan randomize terhadap tempat duduk sebelum ujian berlangsung, dan dengan terpaksa catatan Biologi yang super lengkap itu harus saya pinjamkan pada teman yang menduduki bangku saya..*arrghhhh*. Di kelas dua ini, prestasi saya anjlok dari peringkat 3, 4, dan di caturwulan terakhir terlempar jauh ke posisi 9 (asli sekarang sedih banget kalau ingat ini)

Memasuki tahun ketiga, disaat teman teman disibukkan dengan kegiatan ber-bimbel(waktu itu ada Ganesha Operation dengan "King of the fastest solution" nya, atau Primagama dengan "Smart solution" nya), saya juga sibuk dengan band dan majalah otomotif paporit waktu itu (Motorider, sekarang dah ga ada). Masih ingat tape merek "Sunny" yang selalu setia menemani malam panjang dikosan (sejak sma saya udah kos). Di waktu lain saya juga sering rekaman dengan tape imitasi Sony tersebut sambil nyanyi dan main gitar, atau cuma berceloteh dengan teman teman. Kadang suka ngakak sendiri kalau dengar rekaman jadul kita dulu..miss you friends...high school never ends...bener banget.

Dan bisa diketahui bagaimana prestasi saya di tahun ketiga ini, sungguh saya tidak ingin mengungkapkannya disini, menyedihkan sekali. Tapi ahamdulillahirobbilalamin..nilai UAN saya bagus dan saya bisa masuk di D3 IPB lewat USMI. Terus terang waktu sma saya tidak begitu paham beda S1 dan D3, yang jelas pokoknya kuliah. Itu juga yang membuat saya mengambil keputusan untuk tidak mengikuti SPMB.
But overall, I really enjoy my own life. Kunci utama adalah optimis, karena didalam optimisme terselip doa. Salah satu hadist qudsi menyatakan kalau Alloh itu bersama persangkaan hambanya. Jika hambanya berprasangka negatif /pesimis, then he/she will get it as well. Pembuatan rencana dan target masa depan merupakan salah satu bentuk optimisme, dan jangan ditunda lagi untuk menyusun rencana dan langkah langkah kedepan anda.
Sukses selalu!!!

Minggu, 08 Maret 2009

Amien...

Semalam main ke Gramedia di MM. Ternyata sudah hampir satu tahun saya tidak kesini, tempat favorite yang mampu membuat imajinasi saya merubah dunia (sedikit hiperbolis) ketika membaca buku buku disana. Banyak sekali novel dan buku baru yang keluar, tidak tanggung tanggung, kebanyakan ber-label "BEST SELLER" atau "2 minggu cetak ulang" atau yang lebih parah lagi, kata kata promosi yang cukup membingungkan, "UANG ANDA KEMBALI 100% JIKA BUKU INI MENGECEWAKAN" *ciuh*. Terserah kreatifitas masing masing penulis/marketingnya, Actually and absolutely...I appreciate it!!!, Dan yang jelas saya salut banget. GILA..rata rata kebanyakan buku buku itu emang GILA KEREN. ABIZZ!!!. Pingin rasanya memborong semua buku buku yang tersusun rapi di rak, mulai dari novel novel fiksi, biografi tokoh tokoh dunia (terutama yang punya andil dalam perang dunia - which is mereka bisa merubah dunia yang tidak kecil ini), cerita cerita petualangan (terutama petualangan lintas benua), kisah kisah penggugah jiwa, motifasi, keterampilan dan banyak lagi.
Suatu saat novel saya juga akan memenuhi rak rak ini, disebelahnya karya karya Andrea Hirata dan Dan Brown, dibawah papan keterangan dengan caption: "NOVEL LARIS". Endorsment, salah satunya akan diisi oleh Ferdy Element (penulis, musisi, biker) , yang lain sedang dipikirkan. Beberapa bulan setelah terbit, novel kedua akan mulai dikerjakan, bercerita tentang komunitas klub SX4. Penulisannya dilakukan di beberapa tempat di regional Indonesia Raya tercinta. Bab 1 sampai 8 mungkin digarap di pedalaman hutan Sumatera, Bab 9 sampai 15 ketika saya berada di Sulawesi. Berikutnya bisa jadi di wilayah lain yang mungkin belum masuk dalam waiting list "Tempat yang wajib dikunjungi" dalam library pikiran saya.
Bangun..bangun.. oooi...$$^%$##$#
Ok...ok..:)) mimpi gambaran dari doa, dan setiap doa yang dipanjatkan PASTI akan dikabulkan, tinggal kita meyakininya saja.

Rabu, 04 Maret 2009

My First Song

Pagi guys...

Masa SMA adalah masa yang paling indah dan tak terlupakan (semua orang juga tau). Pada tahun 2003 silam, tepatnya di acara perpisahan kelas 3 IPA1 yang diadakan di pantai Pasir Jambak, Padang, saya menyiapkan lagu ciptaan sendiri yang diberi judul "Selamat Jalan Kawan", khusus buat teman teman Korn (julukan kelas kita). Waktu saya perform salah seorang teman merekam menggunakan kaset pita (maklum jaman kita dulu masih konvensional, teknologi digital belum begitu dikenal), dan tentunya sampai saat ini masih bisa didengar walau dengan kualitas yang pas-pasan.
Dan ditingkat pertama kuliah di IPB dulu, tepatnya pada bulan April 2004, menggunakan kamera digital salah seorang roomate, saya kembali merekam ulang lagu tersebut. Ingat lagu ini, ingat teman teman SMA. Woi...kita reunian tanggal 10 bulan 10 tahun 2010. Pada datang ya...

Selamat Jalan Kawan, By: Ghent

Hening malam layangkan khayalku

Telusuri saat saat yang indah

Suka duka kita jalin bersama

Tak akan terlupa


Jalan panjang yang mesti kita tempuh

memaksa kita tuk meninggalkan

Lembaran kisah yang 'tlah tercipta

Tak akan terlupa


Reff:

Selamat jalan kawan

Selamat jalan

Raihlah cita cintamu

AKhiri semua benci

Hilangkan dengki

Satukan hati 'slamanya

Huu hu...

**********

Berikut profil kelas kita yang saya copy dari friendster korn

=========================================
Schools (Other):
Kelas UNGGUL 3 IPA 1(2000-2003) SMANSA..dapek subsidi kupon tampek Ni Os, bisa dijua jo da Man


Hobbies and Interests:
sakolah sore, main bola karah, mambaeh adiak kelas, makan nasi goreng mi tampek abang, nongkrong di TB jo Hizra


Favorite Books:
Grafindo mania..


Favorite Movies:
FRANKENSTEIN, ROBERT..


Favorite Music:
Green Day (Warning), Limp Bizkit (Three Dollar Bills Y'All-Significant Others-Chocolate Starfish and Hotdog Flavored Water), Coldplay (Parachutes), Blink 182 (Enema Strikes Back-Take Off Your Pants and Jacket), Linkin Park (Hybrid Theory), Phantom Planet (The Guest), SO7 (Kisah Klasik Untuk Masa Depan-07 Desember), Jamrud (Ningrat), Ari Lasso (sendiri Dulu-Keseimbangan), Dewa (Bintang Lima-Cintailah cinta)


Favorite TV Shows:
MTV Alternative Nation, MTV singled Out, MTV After Skool Rocks, MTV Non Stop Hits, MTV Most Wanted, MTV Hanging Up


Zodiac Sign:
Scorpio


About Me:

Remember...remember...October tenth two thousand and ten (10102010)!!See You there..(ndak ka ado gai yg tibo do)paliang orangnyo yg itu2 senyo..lah pasti orang nyo mah..jan di WAH2an bana acara nyo lai..YANG NDAK PAI,NDAK USAH LAI JADI ANAK KORN LAI..


Who I Want to Meet:
children of koRn..Buk Dat, Buk Eri, Mama Frenky (mother of koRn)Pak 'Buayo', 'Buk Balpirik', Pak 'PKI (pakak ka ikua)', Pak 'urang bagak di pasa jam 12 malam', Pak 'Grafindo Mania', Pak RX Special, Pak 'gadang ota', Pak 'dek tumbuang', Pak 'Tile', Pak '10x lipat kalo telat ngumpulin PR', Buk 'lets gone be by gone', Buk 'baraja maleh masa depan cerah', Buk 'lupa bernafas', Pak 'nan urang kampuangnyo kurang aja sadonyo', Pak 'santiang!!'(you know lah..hehe19x)Pak Panjek,Pak Kapsul, Tulang Kacep (ambiak kaleng tu liak!!hahahaha), Alhamdulillah (hahahaha)

Senin, 02 Maret 2009

LAGI, PENERBIT YANG TIDAK PROFESIONAL!

Tulisan berikut saya ambil dari milis penulis lepas penulislepas@yahoogroups.com. Sengaja nama instansi yang terkait tidak saya tampilkan karena postingan ini bukan untuk menghasut atau mendiskreditkan pihak tertentu. Hanya ingin mengambil pelajaran dari pengalaman penulis lain (terutama penulis pemula). Semoga bermanfaat!

============================================
Dear All,
kembali saya gemas dengan perlakuan penerbit yang tidak profesional. Dari Jakarta, pula.
Awal Februari 2007, Penerbit F****, Jakarta; mengontak saya untuk bertemu dan kenalan. Kasarnya meminta naskah. Akhirnya setelah beberapa waktu konfirmasi, kami pun bertemu. Yang menemui saya D***** dan satu temannya perempuan, saya tidak ingat lagi namanya.Saya bawa contoh naskah buku anak, karena kata D***** di telepon, mereka terbuka untuk buku jenis apa saja.Beberapa waktu, mereka contact saya lagi bilang kalau naskah saya tidak cocok dan meminta naskah yang lain. Saya sangat terbuka dengan kerjasama baru. Lalu, dengan niat baik saya membuka link yang baru, bulan Mei 2007 saya menyerahkan satu naskah religi dan satu naskah novel; sesuai pembicaraan.
Beberapa waktu, bulan Agustus 2007, saya menerima draft SPP dan cover dua naskah tersebut via email. Basically, keduanya tidak ada masalah.Lalu, lama sekali tidak ada kabar. Tidak jelas kapan buku akan diterbitkan. Sampai bulan April 2008, saya contact ke D*****, tanya kabar naskah saya. Katanya sudah dicetak tapi belum bisa beredar karena ada masalah dengan distributor yang minta diskon 55%. Dia minta saya sabar.Sabar... insyaAllah, saya cukup sabar menghadapi berbagai hal yang sering tidak terduga dalam karir kepenulisan saya.... Sampai Ramadan 2008, lagi-lagi Penerbit mangkir janji... SMS dan telepon saya sudah tidak direspon, telepon ke kantor isinya saya dioper dari satu orang ke orang yang lain. TANPA KEJELASAN. Akhirnya saya meminta agar naskah saya dikembalikan saja, karena tidak jelas. SPP pun hanya draft via email tidak ada yang ditandatangani dan tidak ada kejelasan sampai kapan.Lalu, D**** bilang untuk sabar lagi.... Mau bulan Ramadan 2008, saya sudah bener-bener bersabar dan sebenarnya masalahnya hanya kejelasan status naskah, yang tidak dijawab secara terus terang oleh Penerbit.
Akhirnya, dengan banyaknya kesibukan, saya mendiamkan saja dengan harapan menunggu itikad baik dari Penerbit. Ternyata TIDAK ADA ITIKAD BAIK, kasih kabar kek atau kirim berita tentang bagaimana perkembangan naskah itu.Lalu, tiba-tiba saja pertengahan Januari 2009 beberapa orang telepon dan SMS saya tentang buku saya DONA dan KEAJAIBAN DO'A. Ya Tuhan, SPP belum saya tandatangani, contoh buku saya tidak terima, buku beredar tanpa sepengetahuan penulis dan itu dilakukan oleh Penerbit yang meminta naskah pada saya. Pada penulis yang sudah sering menulis. Lalu, bagaimana perlakuan Penerbit ini pada penulis-penulis pemula?Sebelum menulis ini, saya sudah berusaha menghubungi D***** lewat email, tidak direspon. Lewat SMS dan HP, sudah tidak bisa dihubungi. Nomor telepon kantor dari kartu nama, selalu tidak diangkat. Alangkah menjengkelkannya berurusan dengan pihak seperti ini!Bagi Penerbit F**** Jakarta, silakan bereskan urusan ini dengan saya. Tolong, jadi Penerbit bersikap Profesional. Penulis dan Penerbit adalah rekan yang sama-sama saling membutuhkan.

Rabu, 25 Februari 2009

Tour to Vietname

Sore guys...
beberapa jam lalu saya terima sms dari cherry, teman satu kampus yang berasal dari Vietnam

Hi, u are working in company. How can u resign it for 1 week or 10 days to go to Vietname?

Hmm...gini ceritanya. Beberapa minggu yang lalu cherry lagi nyari orang indo untuk bisa nemenin dia ngeguidin turis lokal yang ingin berlibur ke kampungnya di Vietnam sana. Dengan semangat overload saya ngajuin diri agar bisa ikut dan terpilih, sehingga disuatu sore terjadilah interview dan perkenalan pertama antara saya dan dia. Dia yang notabene still twenty terkesan sangat enerjik dan cerdas menurut saya. Pertamanya dia sedikit kaget mengetahui saya sudah punya main job, tapi saya yakinkan bahwa it doesn't matter. "I love travelling and really wanna join in!", begitu ucap saya menggebu gebu.
Setelah itu komunikasi kita tetap terjalin walau hanya lewat sms dan instant messaging. Ok balik ke sms diatas, saya jawab apa adanya aja


My company gives long holiday (2 weeks) twice a year. They 're on Idul Fitri and Xmas. May be u have travel schedule on those holidays?


Mungkin terkesan maksain mengingat loading kerjaan saya saat ini yang tergolong tinggi. Mungkin acara weekend saya ke depan hanya akan diisi dengan aktifitas didepan komputer. Sabtu minggu masuk!! Sisi positifnya buat banyakin tabungan dan nambah ilmu (saya mulai dihadapkan dengan ERP), tapi sisi negatifnya jadwal touring dan kumpul keluarga pastinya akan berkurang. Tapi tidak apa, selama masih muda.
Well mungkin Cherry tau kalau saya memang lagi dibutuhin perusahaan saat ini...ehmm...sehingga membuatnya mengirimkan sms balik seperti ini


Actually u are very good and I need a person like you. But I'm sorry I cannot choose u. My tour will reflect ur work in company


Istirja' pastinya. Sedih emang. Untuk tour pertama sebenarnya tidak ada gaji, tapi kita akan dapat tiket, hotel, dan lainnya secara free. Kapan lagi ke LN bisa gratisss?? Dengan melapangkan dada dan berpikir lebih dewasa, saya terima penolakan ini dengan kesedihan tentunya

It's ok Chey, I appreciate ur reason.Am happy being ur friend. Have a great tour then :)

Dan sekarang waktunya kuliahhh...buang semua kesedihan, masih ada kesempatan lain pastinya, Ms. Sandy dah nungguinn...TA-TA

Tawaran penerbit

Pagi ini ketika mengecek e-mail yang masuk ke spam folder, saya menemukan email (yang menurut saya bukan spam) seperti berikut:
================================================

Mas/Mbak Genta Sahuri (Mas atau Mbak Ya?),

Salam kenal, Nama saya W******, Owner TokoEbook.biz dan TokoEbook.com. Selamat atas keberhasilanya menulis novel pertama.

Saya menawarkan untuk menerbitkan novel Anda dalam bentuk ebook. Dan nantinya akan dijual di TokoEbook.biz atau TokoEBook.com Saya menawarkan bagi hasil sebesar 50% dari setiap penjualan. Syarat-syaratnya bisa dilihat di www.tokoebook.biz.

Senang bila kita bisa saling sharing, berinteraksi lebih lanjut.

Thank's & Rgds,

W******

Founder Milis PenulisEbook ( PenulisEbook@yahoogroups.com )
Owner http://tokoebook.biz (Toko Online Ebook Indonesia)
Owner http://duniaebook.wordpress.com (Ebook Dunia Masa Depan)
================================================

Bagi saya ini salah satu bentuk apresiasi publik terhadap karya saya, terima kasih. Semoga tawaran ini bisa jadi pemicu bagi saya untuk lebih kreatif dan menarik dalam menuangkan imajinasi saya selama ini.
Oh ya mas, jangan panggil saya mba....eike kan cowoxx hihihihi. Salam kenal dari saya, semoga perkenalan ini bisa menjadi proses yang bersinergi untuk interaksi berikutnya.
Wassalam

Senin, 23 Februari 2009

Bab 4

Ini bab 4 nya. Bab 1 ada disini
---------------------
“Wanay, kita keliling Kota Bunga bentar yuk”

Tawaran Viona belum sempat saya tanggapi ketika tangannya meraih lengan jaket kulit saya untuk disuruh mengendarai motornya, dengan sang Lady duduk dibelakang.

“Gua masih capek na, ntar aja gimana?”

“Udah biar gua pijitin dari belakang”
Keras kepalanya tak mampu mendengar letihku. Selang beberapa menit dari villa Bro UU kami sudah sampai di salah satu kawasan perumahan elite di puncak, Kota Bunga. Beragam hunian dengan gaya arsitektur majemuk seakan menjanjikan ketenangan jiwa insan yang berada disana. Semua serba mewah dan wah. Sambil melepas helm full facenya, membiarkan rambut lurusnya dengan liar menari mengikuti hembusan angin, Viona riang menyanyikan lagu Jordin Sparks yang sangat digilainya, No air. Hembusan angin dingin puncak terasa lembut ketika jaket kulit memberikan perlindungan ekstra terhadap kulit saya yang tidak begitu tebal, beda dengan bang Jopie yang berbadan gempal. Memasuki gerbang utama, salah seorang security Kota Bunga meminta kami menunjukkan kartu identitas. KTP Viona terpaksa ditinggal dulu sebagai jaminan supaya kami bisa dengan bebas masuk dan menikmati perpaduan arsitektur alam dan manusia. Bisa dibilang sempurna.

Little Venice menjanjikan nuansa Venesia yang terkenal dengan sungai sungai yang menyatu dengan kota dan juga berfungsi sebagai jalur lalu lintas utama. Viona ngotot minta ditemani mencoba perahu kecil yang memang untuk disewakan.

“Wanay yang baik, kita naik perahu bentar yuk?”Erang nya manja. Sumpah saya tidak bisa menolak karena saya juga ingin mencoba. Sensasi berada disalah satu negara Eropa benar benar terasa ketika kami mengarungi sungai sungai buatannya. Saya jadi teringat suasana di film “The Italian Job” ketika terjadi kejar kejaran antara polisi Venesia dengan segerombolan pencuri menggunakan motor boat. Kegirangan Viona menikmati alam membuat saya turut larut dalam suasana ini.

“Nay lagi dimana?” tanya bang Jopie di telepon. Sempat muncul sedikit keraguan untuk berterus terang mengingat sebelum berangkat kami tidak menitip pesan pada siapapun. Viona tampak berpikir keras menemukan alasan yang tepat.

“Lagi nemenin Viona nyari pom bensin bang, tangkinya dah mau kosong”

“O ya, gua kira lo masih ketinggalan di Kalimalang hahaa. Santai aja bro, kita memang lagi ada acara bebas, tapi ntar malam harus sudah pada ngumpul jam setengah delapan. Kalau telat siap siap aja lo push up”

“Thank’s bang, tenang aja”

Viona cekikikan mendengar alasan klasik yang saya berikan. Jadilah hari ini kami nikmati dengan tanpa beban sedikitpun. Selesai berpuas puas mengeksplorasi miniatur Venesia, karena hari sudah mulai sore kami berinisiatif untuk mengelilingi Kota Bunga sambil menceritakan mimpi masing masing.

“Gua pengen nanti punya villa disini na, ga usah yang mewah mewah. Yang penting bisa buat kumpul dengan anak dan istri di akhir pekan”.
Karena helm yang kami gunakan dihubungkan dengan sebuah kabel menuju sebuah microphone kecil yang masing masing menempel persis didepan mulut, dilengkapi dengan sepasang earphone mungil yang terpasang disisi kiri-kanan helm, lagi lagi hasil kreatifitas kami berdua tiga bulan lalu, sehingga percakapan yang dilakukan bisa dengan lancar tanpa harus menganggu konsentrasi berkendara.

“Keren juga lo dah mikir sampai ke keluarga segala. Gua aja lom ngebayangin gimana kalau dah jadi istri orang dan punya anak, huhhh”

“Kalau gua kan cowok na! Gimana juga gua adalah pemimpin buat anak istri nantinya, siap atau tidak, bersedia atau tidak. Kalau lo sebagai cewek boleh boleh aja sih mikir kayak gitu, tapi jangan terlalu memandang cuek. Ngomong ngomong lo masih betah aja ‘ngejomblo. Kalo ga salah dah hampir lima bulan kan sejak lo putus ama Ricky?”

Ricky adalah tipe cowok protektif dan posesive yang tidak mau Viona aktif dalam klub motor. Teman satu kampusnya itu hanya diberi waktu satu bulan bersama Viona setelah akhirnya diputuskannya. Setelah putus, Viona buru buru kekosan saya dan menumpahkan tangisnya seperti anak kecil yang baru nyadar kalau permen lolipopnya yang baru dua hisapan jatuh ke tanah. Cewek terkadang aneh, walau untuk sekelas Viona yang tomboy ini. Dia yang minta putus, dia juga yang nangis, bukannya untuk putus adalah keinginannya sendiri? Tak tau lah.

“Oh iya ya dah lima bulan, ga pernah kepikiran lagi sih. Saat ini gua sangat nyaman dengan dunia brotherhood dan pertemanan yang tidak ada batasannya. Anak anak CISCO mengerti gua yang kadang suka berlaku seenaknya, malah kadang suka bertingkah kayak anak kecil. Kalau ada manusia yang bisa mengkombinasikan formula persahabatan dalam percintaan menjadi satu ramuan yang kental, gua jamin tuh pasangan akan awet selamanya. Gimana menurut lo, mister filsuf yang kadang suka berfilosofi ga jelas?”

“Cinta dan sahabat menurut gua adalah sesuatu yang coherence. Bisa dibilang kebanyakan cinta diawali dari persahabatan. Bagi gua seyogyanya terlebih dahulu seorang pasangan harus memandang pasangannya sebagai seorang partner, seorang mitra sejati yang bisa dijadikan tempat berbagi dan bercerita. Jika pandangan itu sudah tertanam, barulah cinta mengalir dan menyirami sehingga mereka bisa hidup dan menghidupi dengan kekentalan cinta yang lo maksud tadi. Bener na, kombinasi formula persahabatan yang ditanam didalam cinta”

“Kabar calon istri lo gimana sekarang, apa dia dah punya cowok lagi?”

Pertanyaan spontan Viona kembali memaksa ingatan saya terhadap Keke, perempuan feminis berkerudung yang sebelumnya sempat mengisi ruang kosong hati saya setelah akhirnya ruang itu dia hancurkan sehingga menyisakan kehampaan dan kehambaran, pahit. Viona adalah salah satu sahabat yang menjadi tempat saya menumpahkan kesedihan atas kegagalan rencana hidup berumah tangga yang sudah kami rancang sebelumnya.

“Ga tau na, gua dah lupa ama dia”

“Ga usah segitunya kalee”

“Untuk saat ini gua mau konsen ama impian impian gua dulu. Tapi kalau gua kebanyakan mimpi lo bantu bangunin gua ya hehehe”

“Kebanyakan mimpi sih lo hahaha, ngebut dikit napa”

Spontan saya tarik gas yang membuat Viona sedikit terjungkal sehingga punggungnya terpental ke box GIVI tipe 45 yang terpasang kokoh dibelakang. Tanpa ampun jemarinya meremas pinggang saya hingga membuat laju motor seakan tak terkendalikan.

“Sialan lo ngerjain gua!!!”

“Ampun naaa…ampuuuuunn. Sakit tau!!”

Sembari mengibaskan jemari Viona yang nyaris merontokkan tulang pinggang saya, reflektif jemarinya saya genggam dan lingkarkan dipinggang saya, terasa hangat dan erat. Viona hanya terdiam dan manut aja. Kami sempat terdiam beberapa saat sebelum akhirnya dikejutkan oleh iring iringan motor secara zig zag yang sempat membuat saya kaget dan terbangun dari mimpi. Mimpi siang bolong di Kota Bunga

“Nyari pom bensin kok malah ke Kota Bunga” teriak bang Jopie yang kebetulan juga sedang roolling thunder bersama bro Fanny, bro Budi, bro Somad dan bro Ino.

Dari spion kiri sempat saya perhatikan wajah Viona yang merona merah disertai gelagat yang salah tingkah. Untuk menetralkan suasana saya pancing bang Jopie untuk ber free style ria.
“Pegangan na!" Suuttt.
Ban depan terangkat setinggi 50 cm dan tubuh saya pada posisi sedikit jongkok. Viona yang sudah siap dan terbiasa dengan free style kesukaan saya ini langsung menginjak jok belakang sambil berpegangan pada kedua bahu saya sehingga kami berdua berdiri dengan hanya bertumpu pada ban belakang.

“Berani ga bro, medan bagus sayang ni kalau cuma dianggurin”

Bro Fanny yang memang paling lihai memainkan roda depannya langsung unjuk gigi. Stang trail keluaran Renthal diputar kekiri ketika roda depan sudah naik membentuk sudut 90 derajat dengan aspal. Kaki kanannya dipindah ke sisi kiri sehingga keseluruhan tubuhnya hanya bertumpu pada step sebelah kiri. Terus terang untuk mampu lulus dengan gaya seperti ini, bro Fanny mesti mengorbankan sepasang sign depan dan siku mulusnya sebagai tumbal.
Bang Jopie menarik tuas gas tanpa ampun pada posisi persneling 2 dan menimbulkan vibrasi pada kedua step ketika jarum rpm menyentuh angka 10 ribu, torsi maksimal. Di kecepatan 70 km/jam, 10 meter didepan kami, bang Jopie menghentikan laju kendaraannya melalui cakram depan secara spontan. Kontan ban batlax ukuran 150/70 yang melilit roda bagian belakang dengan malas malasan terangkat, atau tidak kelihatan terangkat. Gaya gravitasi mengalahkan gaya dorong karena massa benda terlalu besar. Kami hanya tertawa menyaksikan sang ketua gagal memberikan contoh ber free style pada anggotanya.
Beberapa jam kemudian kami terpaksa harus meninggalkan Kota Bunga secara paksa ketika salah seorang petugas mendatangi kami untuk menghentikan keributan yang kami buat. Untung KTP Viona bisa diambil dan kami lansgung melaju kebawah, menuju villa yang akan menjadi saksi pengambilan keputusan rapat koordinasi malam ini. Keputusan yang bisa membawa anggota CISCO terjebak dalam bahaya.

Minggu, 22 Februari 2009

Bab 1

Ini bab pertama dari novel yang sedang saya kerjakan. Mohon sumbangsih saran dan pendapat dari rekans, thanks!
-----------------------------

Suasana sore di bengkel Pedro terusik dengan lalu-lalang kendaraan yang silih berganti, mulai dari truk pengangkut pasir, forklift, berbagai tipe gerobak dorong, kendaraan pribadi dan angkutan umum. Tak satupun suara binatang sore terdengar membahana, mungkin mereka sudah capek berteriak menyaksikan revolusi alam yang telah menghancurkan setiap sisi kehidupan. Cikarang saat ini memang sangat berbeda dengan Cikarang beberapa tahun lalu. Kepulan asap hitam dari cerobong pabrik Pertamina, kira kira dua kilometer dari tempat saya duduk, terlihat bagaikan jari jemari yang siap mengoyak segerombolan awan kelabu diangkasa, menambah kekentalan cumulus yang juga sudah tercemari oleh ribuan sisa proses produksi dari pabrik disekitar. Pekikan cutting wheel yang dari tadi pagi tak diistirahatkan Pedro memaksa dialog berulang dari setiap pembicaraan. Mungkin cuma aliran sungai Kalimalang yang tenang yang bisa menetralkan suasana sore ini. Itupun setelah dirusak oleh bangunan liar yang tumbuh subur bak cendawan tuna dimusim penghujan yang rata rata dihuni para perantau keras dari tanah Madura dengan tingkat keuletan bekerja yang patut diacungi jempol. Tak heran disetiap garasi rumah mereka, atau lebih cocok dibilang gudang rongsokan, terpajang mobil mobil Eropa dan Amerika keluaran terbaru. Mereka bisa mendirikan bangunan liar nan megah tanpa harus repot repot mengurus IMB atau dengan santainya menggunakan arus listrik tanpa melalui prosedur instalasi semestinya.


Sudah hampir satu jam saya duduk disini, menyaksikan seliweran kendaraan yang lewat, tapi Scorpio Viona belum juga keliatan. Kadang saya merasa bete kalau bikin janji dengan cewek tomboy yang keras kepala seperti dia, dan sekarang bukanlah janji karetnya yang pertama atau kedua. Seminggu yang lalu dia ngotot mau minjam notebook saya untuk dipakai diacara seminar akhirnya, maklum sekarang dia sedang di semester akhir jurusan Teknik Industri di President University, salah satu universitas elite bergengsi yang berlokasi di kawasan industri Jababeka Cikarang. Tiap tahunnya rata rata kampus ini mengucurkan dana 10 milyar untuk beasiswa mahasiswanya, dan Viona adalah salah seorang yang beruntung. Untuk mendapatkan beasiswa haruslah siswa berprestasi dengan nilai rata rata ujian akhir SMA minimal 9. Viona memperlihatkan kemampuan terbaiknya dengan hanya menorehkan satu angka 9, itupun untuk mata pelajaran agama. Mata pelajaran lainnya di lewati dengan angka 10, benar benar sangat antagonis dibanding eksterior fisiknya.


“Sorry nay udah bikin lo nunggu, gua dari kantor polisi, gua kena tilang”.
Teriakan spontannya mengalahkan jeritan cutting wheel kepunyaan Pedro, membuyarkan lamunan tanpa arahku .

“ Motor lu nabrak bokongnya mobil patroli lagi?” Tanyaku seakan tak ikut dalam durja yang baru saja menerpanya. Memang seminggu yang lalu mobil Polantas Cikarang dilaporkan mengalami penyok total dibagian bemper belakang, meninggalkan bekas ban Batlax seperti cetakan kue. Saat itu, mengetahui sedang dalam masalah besar Viona melajukan sepeda motornya menerobos lampu merah, menjauhi mobil patroli yang lebih pantas dibilang mobil korban tabrak lari. Belum sampai lima menit menikmati kecepatan 110 km/jamnya dengan percepatan fluktuatif, raungan Yamaha R1* 1000 cc terdengar bak petir menyambar dan dengan tiba tiba merampas kunci kontak Scorpio Viona. Kelincahan gadis ini dalam menjinakkan mesin ber cc 225 sudah dimulai sejak dia duduk dibangku kelas 2 SMA, waktu itu sang ayah membelikan motor batangan yang sampai sekarang menjadi bagian dari hidupnya, hadiah atas prestasi gemilangnya dalam olimpiade matematika dan fisika tingkat nasional. Menyadari tunggangannya sudah tidak bisa dilajukan lagi, dengan sigap Viona menarik tuas kopling dan menetralkan posisi persneling sehingga Scorpionya meluncur pasrah mengikuti kumis sangar sang polisi yang telah memenangkan pengejaran itu.

“Selamat sore pak, boleh liat SIM dan STNK kendaraannya?” sapaan sore khas polantas yang bagi sebagian orang dianggap sebagai awal proses transaksi hukum lalu lintas di negeri ini. Dengan tampang cuek Viona mengeluarkan dompet pinky bergambar kucing Garfield dan langsung menyerahkan surat surat kendaraan beserta SIM lusuhnya. Komplek Militer 3 Blok 12 No 6 Bekasi Barat, begitu alamat terang yang tertera. Sepatu Acerbis warna hitam selutut mempertegas penampilan Viona kalau dia bukanlah biker sembarangan. Sepasang Box GIVI ukuran 21 liter menempel kuat diburitan belakang, lengkap dengan lambang identias klub yang cukup disegani kota ini. CISCO merupakan kependekan dari Cikarang Scorpio Community, komunitas para pengendara motor touring keluaran Yamaha yang berpusat di Cikarang. Jaket kulit lengkap dengan sarung tangan Fox adalah aksesoris wajib anggota CISCO dalam berkendara, dan sore ini Viona tampak gagah dengan penampilan seperti itu. Air brush jenis bunglon menutupi tangki dan bodi samping, menimbulkan spektrum warna dan variasi pola berbeda mengikuti perspektif pandangan. Cukup lama polisi itu tertegun memandangi motor yang ada didepannya. Ketika melirik foto pada SIM Viona, Polisi langsung terbelalak setelah mengetahui pengendara yang barusan dikejarnya adalah seorang perempuan putih dengan rambut lurus sebahu, lengkap dengan sepasang lesung pipi indah menawan yang diturunkan dari sang bunda. Masih sempat sempatnya nih cewek tersenyum sewaktu berpose dalam pembuatan SIM kolektif di SMA nya dua tahun lalu. Sekilas cewek tomboy ini mirip gadis keturunan Tionghoa. Tapi Viona sempat marah sewaktu saya ledekin kalau moyangnya Tionghoa, ga tau apa alasan marahnya itu.

“Tolong helm nya dibuka buk”, polisi mulai bersikap salah tingkah sambil mematikan motornya. Helm Kyt full face dengan kaca pelindung bening yang dilapisi kaca film I’m V-Kool perlahan terbuka. Semerbak wangi rambut hitam lurus sebahu membius setiap indera penciuman. Dengan cuek dan tanpa perlawanan Viona langsung merampas kunci motornya dari tangan polantas yang dari tadi terpana menatap wajahnya.
“Bilangin tuh teman bapak yang pake Mazda, kalau mau belajar nyetir jangan di jalan raya, berhenti seenak pantatnya aja!” bentak Viona tanpa takut sedikitpun sama makhluk tinggi hitam didepannya. Didikan militer dari sang ayah yang memang seorang jendral membuatnya tak pernah gentar manghadapi siapapun.
“ Ooo dia itu emang baru kemaren disuruh bawa mobil, biasanya pake motor lantas. Gampanglah nanti bempernya biar saya laporin ke komandan kalau si Baros yang ngaco bawa mobilnya” timpal sang polisi yang mulai berpihak pada pelaku kejahatan lalu lintas.
“Makaciii om…kalau gitu aku langsung cabut ya, udah ditungguin dosen dari tadi ni” celoteh Viona sambil memasang helm dan tanpa pamit langsung menggeber scorpionya yang baru dua hari dikorek sama Pedro. 100 meter dibelakang Viona, sang polisi hanya geleng geleng kepala melihat anak hawa yang baru saja menghipnotisnya.

“Sorry deh nay…lo gua bikin nunggu lagi, tadi pas di lampu merah depan kampus gua main terobos aja, orang ga ada yang jaga ini. Eh pas dah mau belok gua dikagetin ama polantas yang udah bapak bapak, tampangnya ga bersahabat banget. Gua udah capek melas melas eh dianya langsung bawa kabur SIM gua” cerita Viona dengan wajah sedihnya, ga tau apakah ini sedih beneran atau karena timingnya yang memang lagi pas. Terus terang saya jadi mulai prihatin kalau ada teman klub yang dalam masalah seperti ini.
“Tapi motor lu ga ikut ditahan kan, yang ditahan cuma SIM lo doang kan?” tanyaku perlahan. Viona menggeleng, “motor ada tuh dibelakang lagi dimandiin Banyu” katanya. “Urusan SIM gampanglah, ntar ajudan papa yang bakal ngurusin semuanya hehehe” mendadak wajah melasnya langsung menunjukkan bentuk aslinya. Sambil ngeluarin acer 4520 kesayanganku dari tasnya, Viona langsung memberikan dan berlalu dihadapanku meninggalkan wangi Bulgari, parfum kesukaan Viona yang harganya lebih mahal dibanding ban batlax ukuran 130/70 yang terpasang di roda belakang sepeda motor saya. Sambil mendekati Pedro yang lagi asyik dengan airbrushnya, Viona teriak persis di gendang telinga Pedro.
“Dro, side box gua ganti ama yang lebih gede dong,. Masa gua masih harus nyandang nyandang tas lagi buat bawa buku buku kuliah”. Pedro yang memang sudah paham dengan karakter cewek ini menjawab dengan santai. “Ganti pake drum bekas minyak tanah aja, ada tuh sepasang dibelakang ga dipake” canda Pedro. Kontan aja saya ketawa ngakak mendengarnya, ditambah ngeliatin muka cemberut Viona.

“OK!! Lo pasangin sampe selesei ya, awas kalo ga selese, gua laporin bini lo kalau malam minggu kemaren lo boncengan ama jablay sebelah!” balas Viona sambil mengernyitkan alisnya ke gua, tanda kalau dia lagi butuh dukungan.
”Hahahahaha….bener Na, mampus mampus deh dia masangin tuh drum di motor lo” candaku diselingi tawa Viona.

Pekikan klakson hella terdengar berturut turut dari luar bengkel. Bergegas saya kedepan melihat siapa yang datang.
“Bro kita ke RS Karya Medika bentar ya, Togi anak Tiger Cikarang lagi koma, barusan tabrakan sama truk semen, dia lagi butuh tambahan darah. Mana tau dari kita ada yang cocok” teriak Bang Jopie, dia ini ketua umum CISCO dan memang punya rasa solidaritas yang tinggi terhadap para biker, tak peduli mereka dari komunitas mana.
“OK bang, gua panggil Viona dulu” jawabku buru buru. Seketika itu juga tiga buah Scorpio langsung membelah jalanan kalimalang yang memang sering menimbulkan kemalangan bagi pengendara yang tidak waspada. Tidak sampai 20 menit kami tiba diparkiran RS Karya Medika. Sambil bergegas menuju UGD Bang Jopie menceritakan kronologis kejadian kecelakaan sore itu. Togi yang memang suka memainkan tigernya di rpm 9000 keatas memang lagi naas. Padahal dia termasuk rider paling lincah dan sering ditaroh diposisi paling depan untuk acara acara touring. Dari keterangan saksi mata yang ditanya Bang Jopie, kesalahan terletak pada truk semen yang memang lagi berada di jalur kanan karena mendahului sebuah forklift. Malang bagi Togi yang datang dari arah berlawanan. Hand guard Acerbisnya tak mampu menahan berat ribuan ton truk semen yang berada didepannya, seketika itu juga tubuh kekar Togi terpental kebelakang sejauh 10 meter sebelum ditabrak lagi oleh truk semen tersebut. Sopir truk yang dalam keadaan panik langsung menginjak rem secara spontan sehingga truk baru bisa berhenti setelah ban dan aspal bergesekan sejauh 20 meter. Togi yang tersangkut di gardan truk terselamatkan oleh helm full facenya walau dengan kondisi tangan dan kaki hancur. Dengan susah payah warga yang melihat berusaha mengeluarkan tubuh Togi diantara gardan dan roda belakang. 20 menit kemudian tubuh koyaknya terangkat dan langsung dilarikan ke UGD RS Karya Medika.

Memasuki koridor UGD bulu kuduk saya serasa merinding, apakah malaikat maut memang sedang berkeliaran disini atau perasaan takut saya yang terlalu berlebihan setelah mendengar penjelasan Bang Jopie tadi. Memasuki lift menuju lantai tiga kita bertemu dengan bro Rudi, bro Jacob dan bro Felix, mereka bertiga satu klub dengan Togi, sesama penunggang macan Honda. “Bro Jopie, teman teman CISCO ada yang punya golongan darah B?” tanya bro Felix selesai menjawab panggilan masuk dari Nokia N 25 dengan logo macan. Spontan Viona langsung menjawab “Golongan darah saya B, dimana tempat test pendonornya?”. Memang dari awal sebelum gabung dengan CISCO, Viona terkenal aktif dipalang merah dan organisasi sukarela lainnya untuk ikut membantu korban bencana alam. Kejadian seperti ini otomatis langsung menggerakkan jiwa sosialnya. “Ikut saya aja mbak, test donor di sebelah kamar operasi lantai 3” jawab bro Felix. Karena golongan darah saya dan Bang Jopie sama sama A, kami tidak bisa jadi donornya, sehingga untuk sementara ini yang jadi kandidat pendonor ada dua orang, satu dari CISCO dan satu lagi dari klub tiger Cikarang sendiri. Setelah melakukan test darah, Viona dan pendonor yang satunya dinyatakan positif dan mereka langsung masuk ke ruang transfusi untuk pengambilan darah.

Ruang tunggu sudah mulai dipadati oleh biker biker dari komunitas yang berbeda, khususnya dari Cikarang. Sistem sms gateway yang saya develope bersama Viona dan Bowo, teman kerja saya setahun yang lalu, saat ini sudah terpasang di handphone masing masing humas klub, sehingga informasi secara simultan langsung tersebar ke individu. Terlihat yang hadir rekan rekan dari Cikarang Vixion Community, Kawasaki Ninja Cikarang, Pulsarian chapter Cikarang, Ceper Motor Cikarang, Cikarang Thunder Club, Cikarang Ontel Club (klub penunggang sepeda angin), dan dipojok belakang ada bro Budi, bro UU, bro Fanny dan bro Somad, mereka teman teman dari CISCO. Saya dan bang Jopie langsung ke pojok belakang untuk gabung dengan mereka. Masing masing jiwa larut dalam doa dan harapannya masing masing. Terus terang saya pribadi tidak begitu kenal dengan Togi. Saya taunya cuma ketika acara ngumpul ngumpul tiap malam minggu di Base camp. Orangnya terlihat ramah dan selalu akrab dengan semua orang, khususnya para komunitas pencinta sepeda motor. Kadang dalam situasi seperti ini saya merasa takut menjadi seorang biker. Tak kuasa rasanya apabila nyawa yang sangat berharga dan yang sangat dijaga ini melayang begitu saja. Baru malam kemaren kita tertawa lepas menyaksikan kekonyolan masing masing, tapi hari ini nasib berkata lain.....BERSAMBUNG
* Saya belum tahu merek sepeda motor lantas 1000 cc, any help?