Senin, 19 Januari 2009

Nikahan Eko dan oleh oleh Buitenzorg

Perjalanan weekend ini dimulai hari Sabtu pagi kemaren, tepatnya tanggal 17 Januari 2009. Rencana awal adalah menghadiri acara QCC (Quality Circle Convention) Day yang diadakan perusahaan. Kalau bisa dapat door prize lagi kan lumayan, seperti tahun kemaren saya dapat 1 buah helm full face kyt, mantappp!!! Dikarenakan sesuatu dan lain hal, maka saya tidak jadi ke acara tersebut, dan haluan saya arahkan ke Jakarta, menemui sang Bunda dan ponakan ponakan yang lagi lucu lucunya.

Sampai di Jakarta kira kira pukul setengah sebelas dan saya langsung ke dapur untuk mencari makanan. Kalau amak (mother) tau saya berkunjung, biasanya dimasakin makanan yang bener bener "padang" banget. Jadilah siang itu saya makan gulai daun singkong + jengkol beserta goreng ikan masnya. Bener bener masakan orang tua adalah masakan terbaik. Setelah istirahat siang dan ngobrol-ngobrol ala keluarga, sorenya jam 4 saya langsung berangkat ke Bogor memenuhi undangan salah seorang sahabat sewaktu kuliah dulu, Eko namanya. Berhubung berangkat dari arah Cempaka Putih, saya mengambil jalur UKI - Pasar Minggu - Depok - Cibinong - Bogor. Syukurnya, selama dalam perjalanan tidak ada hujan yang bisa mengganggu kenyamanan berkendara. Benar benar sebuah anugrah illahi atas perjalanan ini. Padahal kenyataannya seminggu belakangan Jabodetabek selalu diguyur hujan. Kemacetan pun bisa dibilang jarang ditemui. Cerita dalam perjalanan kurang lebih sama dengan cerita cerita perjalanan saya sebelumnya.
Memasuki kota Bogor nan menyimpan seribu kenangan, adzan maghrib terdengar sahut menyahut, mengusir setan dan iblis yang berkeliaran mencari mangsa. Segera saya bergegas menuju Komplek Gunung Gede yang telah membesarkan perasaan dan kedewasaan saya selama hidup di Bogor. Ludi, teman lama yang juga salah seorang pendiri Yamaha Scorpio Club Bogor, sedang duduk santai dengan istrinya ketika saya datang. Memang sejak menjadi anggota klub Scorpio, saya sudah lama ingin bertemu dengannya sekadar untuk sharing dan bercerita.

"Motor gua udah dijual gen"
"Laku berapa Lud?"
"Lumayan laku Rp...dibeli ama teman sendiri sih. Pokoknya kalau tentang Scorpio gua udah khatam, lo tanya apa aja deh gua jabanin hehehe"
"Mantap Lud, kita sholat dulu deh bro."

Habis sholat Ludi langsung ngajakin nyicipin ayam goprek (gini ya tulisannya), bersama istrinya dan mas Heru. Rumah makan yang berlokasi di Indraprasta itu benar benar nyaman, apalagi yang nongkrong rata rata para pasangan cinta. Kasihan ya yang jomblo ini. Jam terbang touring dan aktifitas klub Ludi yang memang jauh lebih banyak tidak saya sia siakan. Apalagi kalau bukan untuk menambah referensi novel saya. Tak terasa sudah satu jam lebih kita ngobrol disana. Selanjutnya kita kembali ke Komplek Gunung Gede untuk melanjutkan obrolan seputar kehidupan di komunitas pecinta sepeda motor dan segala tetek bengeknya. Motor kok ada "tetek" nya, tanya kenapa.

Bogor, atau dutch menyebutnya Buitenzorg, berarti tempat yang berada disisi luar kota (waktu itu Batavia) dengan hawa yang sejuk dan nyaman. Memang para penjajah Belanda jaman dahulu sudah merasa gerah tinggal di Batavia(Jakarta) karena suhunya yang panas, sehingga mereka mencari tempat yang nyaman untuk beristirahat. Kurang lebih seperti itu definisi Buitenzorg yang saya terima dari Julius, salah seorang bule Belanda yang sempat kenal dengan saya sewaktu masih tinggal di Bogor. Pagi hari di Minggu ke tiga di 2009 ini membuat saya berada dalam deja vu yang luar biasa di kota hujan ini. Setelah makan bubur ayam Kabita di kampus kita dulu (dulu...baru nyadar kalau sekarang saya dah mulai tuek, ooo menyedihkannnn). Habis makan bubur ayam yang sangat maknyus itu, saya langsung saya ke kosan ato untuk bersiap siap berangkat ke kondangan Eko.

Sampai dikosan Ato, kembali jutaan kenangan kebersamaan dan persahabatan kita terlintas dalam ingatan. Ato termasuk salah seorang yang sering saya repotkan sewaktu kuliah dulu, terutama untuk mengerjakan tugas. Kami yang notabene selalu satu kelompok, dan dia adalah anggota kelompok yang paling rajin. Dan anda bisa tahu sendiri siapa anggota kelompok yang paling pemalas waktu itu, orang lagi ngerjain tugas dia malah main gitar atau tidur....hahahaha. Disamping sering bantu saya ngerjain tugas, Ato juga pernah mempercantik lagu ciptaan + video clip yang pernah saya garap kira kira 3 tahun lalu, untuk seseorang yang spesial tentunya ;)

Sebelum melihat Eko duduk di pelaminan, Ato dan YayangnyaAto ngajakin saya karaokean di salah satu mall yang cukup terkenal di kota Bogor. Tak mungkin saya menolak tawaran ini saudara saudara. Baru tau kalau sekarang ternyata di TimeZone juga ada fasilitias karaokenya. Kalau ga salah 1 lagu=2 koin (1 koin=2500 rupiah). Dengan semangat berkobar dan menyala nyala langsung saya pesan lagu "Stan"nya Eminem, bolak sana bolak sini, eh taunya ga ada. Yo wiss, saya nyanyiin lagu Jet aja, Look What You've Done. Puas menghibur dinding kedap suara yang kokoh menopang ruangan kecil berukuran 2x2 meter itu, perjalanan ke acara Eko kami lanjutkan. Ato saya minta sebagai penunjuk jalan sehingga saya ngikutin dia dari belakang.

Kira kira jam setengah 12 siang kami sampai di acara nikahan Eko dengan tidak begitu sukses. Kenapa, karena beberapa kali kami harus mutar balik karena salah membaca peta. Disana saya bertemu dengan teman teman kuliah dulu, seperti Ilhamsyah (G63103043), Riki bedul (G631030), Evi (G631030) Ama (G63101056), Ronald (G63103019), Nyoman (G63103034), Ato (G63103010) dan saya tentunya (G63103011). Kalau ada Nrp nya yang salah tolong segera lapor ke mba Rahma di bagian akademik ya ;)). Selesai berpoto poto, kita berencana untuk kumpul kumpul di salah satu rumah makan yang berlokasi di depan kampus kita dulu. Tapi setelah dirundingkan lagi, beberapa teman ada yang ngusulin kalau kita ke BNR (Bogor Nirwana Residence) aja, katanya sih disana alamnya asyik dan ada live music nya juga. Hmmm...boleh juga, udah lama ga tampil ni.
Saya yang memang belum pernah main ke BNR praktis tidak tahu jalan kesana. Saya harus rela ngebuntutin mobilnya Riki dari belakang dan sedikit harus sabar dengan kemacetan yang sudah lumrah. Istilah untuk Bogor sebagai kota seribu angkot kayaknya masih melekat. Memasuki lokasi salah satu perumahan elite ini sedikit mengingatkan saya pada perjalanan beberapa bulan lalu ketika mengunjungi Perumahan Rancamaya yang berlokasi di Ciawi, sedikit ada kesamaan. Tapi bedanya juga banyak loh, seperti kalau di Perumahan Rancamaya ada lapangan golf beserta para caddy yang bohai bohai, ditambah dengan nuansa pegunungan yang sangat jelas terlihat.



Sampai dilokasi, loh kok pentasnya sepi.
"Live music nya kalau malam minggu aja gen" terang Evi.

Hmmm...sorry buanget buat para penggemar yang udah dari tadi pengen ngeliat aksi panggung saya nih...sorry ya hwe hwe hwe.

Kira kira dua jam kita disana, mereka pada makan ayam goprek, saya cuma minum kopi panas, maklum udah bulan tua, maka kita sepakat untuk mengakhiri reunian ini.
Kira kira jam 4 tepat, saya sudah berada diatas my Black Scopie, lengkap dengan pakaian ala biker sejati, helm full face, sepatu kulit tinggi sebetis, sarung tangan, jaket tebal + pelindung dada dan masker kain untuk filter debu jalanan. Perjalanan pulang juga sangat lancar dan aman. Tidak ada kemacetan dan guyuran hujan. Benar benar perjalanan ini telah diberkahi oleh yang maha kuasa. Sampai di kota Cikarang kira kira pukul setengah 7 malam. Deretan pabrik dan kendaraan alat alat berat terlihat menyatu dengan tata kota.Sungguh telah menjadi icon daerah ini.

Oh ya, sampai di Cikarang saya tidak langsung pulang, tapi ke kosan salah seorang teman dengan nama Joko, untuk membicarakan tentang ekspedisi yang akan saya adakan pada long weekend ini (sabtu - minggu - senin). Mas Joko akan menjadi pemandu saya nantinya menelusuri belantara hutan rimba di Lampung sana. Saya akan meng-capture alam dan kehidupannya, khususnya seputar bajing loncat atau begal atau apalah namanya itu. Sebenarnya ada beberapa latar inti dari novel saya nantinya, yaitu didaerah Cikarang , kawasan Puncak, dan belantara hutan perbatasan Lampung dan Sumatera Selatan, sarangnya bajing loncat dan garong. Mas Joko ini dibesarkan ditanah Lampung sendiri sehingga dia punya banyak informasi dan informan tentang data dan fakta yang sedang saya butuhkan.

Tunggu cerita ekspedisi ke Lampung di postingan berikutnya guys...

10 komentar:

  1. Woi gen lu bnar2 kelewatan yak, sentimen bgt kykny ma gw, lu ga tau apa org gw dpt predikat "TERANCAM CUMLOD" pas wisuda heheh..,NRP gw salah tuh yang bnar G63103056,pokony gw ga mau tau lu hrs lapor k mb rahma..hehheh...
    oh iya gmna acra k lampung lu?/ketmu ga ma saudara lu bajing loncat...hehhe pisssssssss..
    Dan pastiny mna oleh2nya..

    BalasHapus
  2. oh ya.hahahha..salah nangkap berarti gua. ooo ternyata lo yang 56 ya. berarti mba rahma salah ngasih info nih, mungkin dia dah grogi dulu waktu ngeliat gua...KALEEEE. Tentang XPDC kamren, lagi diedit, tunggu aja perjalnan gua waktu ketemuan ama sodara sodara lo hehehe

    BalasHapus
  3. woaaa... udah cape2 nulis eror pula.. tapee dee,,,

    asik ya kalian kumpul2.. pengen ikutt tapi ga bisa.. :((

    btw ngomongin gunung gede gw jadi inget ma DIki tong.. temen 1 cluster.. ;))

    pa kabar ya dia??

    BalasHapus
  4. iya, waktu masih mahasiswa baru ina rambutnya diikat kebelakang.lucu banget. diki ada di adk-indonesia.blogspot.com

    BalasHapus
  5. ada yang salah dengan foto pertam..

    kenapa tidak terlihat sepatunya? untung ada tanaman..

    wow

    -daHengki

    BalasHapus
  6. Sepatunya sengaja saya samarkan biar mengundang keinginan pakar telematika (ga ada kerjaan) untuk mengecek metadatanya, apakah sebenarnya dibelakang bunga ada sepatu atau tidak

    BalasHapus
  7. wah seru juga ya temen-temen INF40 nih. Sorry Ghent sy waktu itu gak bs ikut dateng krn harus jemput nenek yg dateng dari Jawa Timur.

    Selamat menempuh hidup baru deh buat Eko! Kapan nyusul Ghent????!

    Oiya ada Iena juga ya di koment. Hallo Iena-Yulina kbr gw baik, gw skr di Biotek-Lipi, Cibinong Bogor.

    BalasHapus
  8. Nyusul...tunggu aja tanggal mainnya dik ;)

    BalasHapus
  9. wow kk wow..

    -daHengki

    BalasHapus
  10. Nice answers in return of this question with solid arguments
    and explaining everything concerning that.

    Have a look at my web page; mobile air conditioners Milwaukee

    BalasHapus