Minggu, 26 April 2009

Kuliah di Australia, keren nggak ya?

Wah keren ya….. bisa kuliah di luar negeri? Tunggu dulu sobat…. Memangnya kuliahnya dimana?
Kuliah di luar negeri tentunya dambaan menjadi bagi kita semua. Tak terkecuali jika bisa kuliah di salah satu perguruan tinggi di Australia. Namun, apakah jika kuliah di perguruan tinggi di Australia terus bisa dibilang keren? Jawabnya nggak juga. Pandangan secara umum bahwa semua universitas di Australia bermutu bagus tidak benar. Diantara puluhan perguruan tinggi di Australia hanya beberapa yang memiliki kualitas yang yahuud.

Kalau dilihat dari fasilitas di kampus, rata-rata memang mereka jauh lebih maju daripada perguruan tinggi di Indonesia. Sebut saja misalnya fasilitas IT, perpustakaan dan prasarana kuliah, mereka dua tiga langkah lebih maju daripada Indonesia. Namun kita tentunya nggak mau yang biasa-biasa khan. Sekalian kalau mau kuliah di luar negeri kita pastinya juga harus mempertimbangkan kualitas universitasnya.

Mengidentifikasi baik buruknya universitas mudah…..lihat saja dari saringan masuknya. Persis sama dengan yang ada di tanah air. Jika mereka mempersyaratkan nilai bahasa (IELTS) dan Indeks Prestasi yang tinggi maka bisa dijamin universitas tersebut mutunya bagus. Jika kita ingin yang terbaik maka mending sekalian basah saja…… maksudnya kita harus konsekwen dengan proses akademis secara ketat dan menuntut kita untuk bekerja extra keras. Namun kita juga harus secara spesifik lagi karena beberapa perguruan tinggi sangat kuat dalam beberapa program studinya, sebut saja misalnya untuk jurusan Economic dan studi Asia Pacific di ANU, Engineering di UNSW, Kedokteran di Melbourne dan UQ, Jurusan law di Melbourne, Agriculture di UQ, dan Bisnis di Monash.

Seperti layaknya di tanah air, selain ada universitas yang bagus ada juga perguruan tinggi di sini yang menerima semua lulusan siswa dari sekolah menengah tanpa embel-embel apapun. Perguruan tinggi ini bisa kita masukin meski nilai IELTS kita maupun IP kita kurang bagus, asalkan kita mampu bayar. Untuk universitas yang bagus biasanya mensyaratkan standar masuk yang lebih tinggi. Oleh karenanya para lulusan terbaik dari sekolah menengah masuknya ke perguruan-perguruan tinggi ini.

Sekedar untuk pengetahuan kita bersama bahwa perguruan tinggi di Australia yang terkemuka dan memiliki kualitas bagus itu kebetulan tergabung dalam group eight (G8), Suatu istilah yang pada mulanya untuk menyebut group lobby berupa networknya para rektor (vice-chancellor) di beberapa perguruan tinggi pada tahun 1994. Istilah ini kemudian melembaga pada tahun 1999.
Nah, biasanya perguruan tinggi yang tergabung dalam G8 inilah yang biasa dapat funding research dari pemerintah maupun lembaga-lembaga donor lainnya. Oleh karena itu wajar saja jika perguruan tinggi di G8 ini memiliki fasilitas research yang luar biasa canggih.
Uniknya G8 sealu identik dengan sandstone, kecuali ANU, UNSW dan Monash. Sandstone adalah jenis dinding dari batu pasir berwarna putih dan semi brown yang biasa menghiasi bangunan kampus.
Daftar G8 berdasarkan ranking di Australia tahun 2007 (plus tahun berdirinya):
Australian National University, 1946
University of Melbourne, 1853
University of Sydney, 1850
University of Queensland, 1909
University of New South Wales, 1949
Monash University, 1958
University of Western Australia, 1911
University of Adelaide, 1874
So bagi yang mau kuliah di luar negeri, pertimbangkan masak-masak daftar di atas. Kalau mau perguruan tinggi yang berkualitas dan anda merasa mampu dari segi akademik dan sanggup menjalani proses yang ketat di dalam maka nggak ada salahnya memilih satu dari delapan di daftar di atas. Keuntungannya yang pasti adalah kita akan direcognize oleh calon employer karena kita kuliah di tempat yang bergengsi tinggi.

8 komentar:

  1. Maunya ke Taiwan,,,
    Yg bagus dsana apaan Maz?

    BalasHapus
  2. @ Elisabeth: Kalo di taiwan yg bagus kayaknya cewek ceweknya dech..(loh)

    BalasHapus
  3. huahahahhaha
    Termasuk aq dumx?
    Kn sebangsa...
    ^^

    BalasHapus
  4. kapan lo kesana ghet, gw nitip kanggoro aja!!!

    by : joki meggy yg patah hati

    BalasHapus
  5. ya dah, tahun depan gua kesana. pulangnya lu gua bawain kanguru bunting aja

    BalasHapus
  6. Kumpulan Cerita Penderitaan Para Penerima Beasiswa Dikti dari Seluruh dunia Akibat Sembrawutnya Aliran Dana Serta Administrasi Yang Morat Marit...
    http://www.diktibeasiswa.blogspot.com/

    BalasHapus
  7. Semua orang secara alami ingin membanggakan ke dua orang tuanya,
    keluarganya serta sanak kerabatnya. Banyak jalan yang bisa dilalui
    dengan cara-cara yang halal. Yaitu melalui berbagai prestasi di bidang
    sekolah. Mendapatkan beasiswa berkali-kali. Dari beasiswa satu ke
    beasiswa yang lain. Ibarat kata seorang teman "Aku ini bah.. tak pernah
    sekolah bayar, tetapi orang-orang yang selalu rebutan bayarin aku
    sekolah".
    Kalau kita mendapat beasiswa dari jepang, australia, amerika dll.
    Bolehlah kita membayangkan pulang setelah lulus nanti ada punya
    tabungan. Walaupun hanya sekedar jadi uang muka cicilan rumah BTN.

    dan bisa membawa pulang gelar "PhD" = Permanent Head Damage.
    Dari niat ingin membanggakan keluarga, jadi membuat stress seluruh
    keluarga besar. Orang tua stress, istri stress, anak stress, mertua stress
    sampai tetangga aja yang dengar jadi stress. Intinya Full Of Stress.
    Benar-benar hebat kekuatan gelar PhD bikin orang seluruh kampung
    Head damage beneran.

    Gimana nggak, semua kerabat dan keluarga sibuk kesana kemari Menjual Tanah dan
    Aset-aset Keluarga untuk sekedar mencari uang talangan si penerima beasiswa
    DIKTI .Beginilah beasiswa ala indonesia.

    Orang tua sipenerima beasiswa kalau ditanya anaknya
    kemana pak...? anak ku ini sedang kuliah S3 PhD diluar negeri. Padahal
    sih anak di luar negeri kerjaannya Phd juga tapi kuliahnya sore sampai
    malam yaitu PhD = Pizza Hut Delivery.

    Wahai teman-teman sebangsa dan setanah air. Kalau masih punya
    sedikit otak dan kemauan carilah Beasiswa yang bisa pakai modal
    dengkul alias tanpa modal dari Negara-negara beradab alias Maju.
    Kalaupun Beasiswa dikti ini dijadikan pilihan, siapkanlah mental dan
    inventarisir modal yang bisa dipakai. Karena Dana beasiswa dikti ini
    terlalu Di GAYUSKAN sehingga 99% pasti terlambat dan kadang kurang
    sana sini bahkan Administrasi pencairan yang prosedurnya berubah
    rubah alias bikin bingung.

    Ada sebagian kecil dari penerima beasiswa dikti ini yang menerima Dana
    tepat waktu. Tapi ingat itu hanya sebagian kecil, mungkin sekitar 2.5 %
    dari jumlah seluruh mahasiswa penerima beasiswa dikti. Nah,
    teman-teman yang sudah menerima dana ini tugasnya adalah
    menghalang-halangi, mencaci maki, bahkan mengecam Teman-teman
    yang belum menerima tapi ingin mengangkat masalah ini ke publik.
    Ibarat Susno (POLRI) mengadukan kasus malah dijadikan tersangka.
    Kasihan Mental teman-teman penerima beasiswa dikti seperti ini.
    Rakyat Indonesia tidak rela membayar mereka semua






    BalasHapus